Kopi TIMES

Pancasila Lahir Subur dari Akar Budaya

Selasa, 02 Juni 2020 - 22:38 | 309.46k
Dr. Hj. Andi Intang Dulung., M.H.I, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme RI.
Dr. Hj. Andi Intang Dulung., M.H.I, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme RI.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebagai bangsa Indonesia, kita tentu mengetahui dasar negara kita yang terkenal akan kesakralannya, yang terkenal dengan semboyannya 'Bhinneka Tunggal Ika'. Di mana simbolnya merupakan lambang keagungan bangsa Indonesia yang terpancar dalam bentuk Burung Garuda. Simbol di dadanya merupakan pengamalan hidup yang menjadikan Indonesia benar-benar khas ideologi dari bangsa Indonesia. Itulah lambang negara kita, pengamalan sekaligus ideologi kita, Pancasila.

Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tak jua lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan hingga sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut. Indonesia tumbuh besar  di dalam berbagai macam keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan agama. Dari ke semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya, Bhinneka Tunggal Ika.

Tidak jauh dari hal tersebut, Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu  dalam keberagaman budaya. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan budaya satu dengan yang lain. Karena ikatan yang satu itulah, Pancasila menjadi inspirasi, pandangan kita melihat bermacam kebudayaan yang ada di Indonesia.

Di tengah ruang yang begitu besar masih banyak yang anti terhadap paham Pancasila, yang merupakan sebuah tindakan yang sama sekali tegas menolak ideologi pancasila. Sikap yang dilakukan adalah sikap yang sama sekali bertentangan dengan anjuran dan pandangan ideologi pancasila.

Banyak masyarakat yang kita lihat disekeliling kita terpengaruh terhadap paham anti pancasila. Itu sangat menghawatirkan untuk kita karena paham tersebut bisa memecah belakhkan bangsa indonesia yang lahir dengan subur yang penyebabnya  banyaknya perang saudara dan anti pancasila yang pengaruhnya begitu besar yang dapat menginspirasi siapapun untuk melakukan kekerasan dan teror dimanapun berada dengan menggunakan agama sebagai dalil perjuangan.

Kalau kita renungi bersama, pahlawan kita yang gugur memperjuangkan negara kjesatuan republik Indonesia akan sedih dan menagis ketika melihat bangsa indonesia yang tidak menjungjung nilai-nilai ideologi pancasila. Karena mereka bersusah payah bertumpah darah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia berjuang mengokohkan pacasila sebagai ideologi yang mencerminkan bangsa Indonesia.

***

*) Oleh: Dr. Hj. Andi Intang Dulung., M.H.I, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme RI.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES