Grafik Kejahatan di DKI Turun Selama Pandemi Covid-19, Kecuali Narkoba dan Hoaks

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan, telah penurunan angka kejahatan di Wilayah DKI Jakarta. Penurunan ini terjadi sejak pandemi covid-19 mulai masuk ke Indonesia.

Kepada awak media di Jakarta, Kombes Pol Yusri Mengatakan dari berbagai penurunan angka grafik kriminalitas itu ada dua jenis kasus lain yang masih meningkat, yaitu hoaks dan narkoba.

"Contohnya narkoba salah satunya, yang kedua adalah penyebaran berita-berita hoaks," kata Kombes Pol Yusri di Jakarta, Selasa (2/6/2020).

Ia menjelaskan, peningkatan angka kriminalitas pada dua motif kejahatan di DKI Jakarta itu, diketahui berdasarkan hasil pantauan Kabid Hukum Polda Metro Jaya per Maret hingga Mei 2020.

Yusri pun mencontohkan penangkapan sejumlah kalangan selebriti akibat penyalahgunaan narkoba.

"Pada April 2020 sedikitnya ada tiga publik figur yang ditangkap, yakni Reza Alatas, Tio Pakusadewo dan pemain FTV Naufal Samudera. Sedangkan di Mei 2020 ada Roy Kiyoshi terkait pemilikan psikotropika dan di awal Juni ini ada Dwi Sasono yang kedapatan mengonsumi ganja," tegasnya.

Sedangkan, pada kasus kejahatan di bidang hoaks, selama pandemi covid-19 di Indonesia, Polda Metro Jaya telah menyelesaikan penyelidikan sebanyak 480 lebih. Semua itu mulai penyebaran ujaran kebencian (hate speech) atau berita-berita bohong (hoaks) terkait covid-19. 

"Polda Metro Jaya terus bekerja keras untuk menekan jumlah angka kriminalitas di Indonesia. Khususnya di DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara yang sangat relatif rawan dibandingkan kota-kota besar lainnya," pungkas Kombes Pol Yusri Yunus. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement