Peristiwa Nasional Bencana Nasional Covid-19

BBTKLPP Surabaya Prediksi Puncak Pandemi, 9400 Kasus di Akhir Juni 2020

Selasa, 02 Juni 2020 - 11:00 | 34.12k
Ilustrasi Covid-19 (pixabay)
Ilustrasi Covid-19 (pixabay)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP Surabaya) memprediksi akhir puncak pandemi Covid-19 di akhir Juni 2020.

Hal tersebut mengemuka pada Publikasi Hasil Kajian Epdemiologi Covid-19 di Jawa Timur pada Sabtu (30/5/2020) di hadapan para wartawan. Puncak kasus diprediksi sampai di angka 9400 dengan rata-rata 300 kasus setiap harinya.

Berbeda dari kajian lainnya yang hanya berdasarkan pemodelan, prediksi yang dilakukan oleh Tim Kajian Epidemiologi BBTKLPP Surabaya ini berdasarkan data kasus riil.

Kajian dilakukan berdasarkan data laboratorium yang diperiksa di BBTKLPP Surabaya ditambah dengan data dari 15 laboratorium pemeriksa Covid-19 di Jawa Timur.

Analisis data menggunakan metode Time series, probability test, dan SIR (susceptible, infected, recovered ). Time series dapat digunakan memprediksi jumlah kasus yang terjadi dalam kurun waktu 10 – 30 hari kedepan. Lalu, probability test untuk menggambarkan puncak kasus berdasar laporan hasil.

Adapun SIR untuk menggambarkan kondisi populasi berdasar kelompok rentan, terinfeksi dan sembuh.

Potensi penularan penyakit dinilai masih tinggi, sebab spesimen yang diterima sebagian besar (57 %) adalah OTG dengan angka positif sebesar 21%.

Berdasarkan data laboratorium, peningkatan kasus di Jawa Timur masih terjadi dalam 10 hari dimulai tanggal 21 Mei 2020.

“Sehingga berdasarkan prediksi,  masa pandemi di Indonesia diperkirakan puncak kasus terjadi bulan Juni minggu kedua 2020. Sedangkan puncak kasus di Jawa Timur lebih lama dari prediksi nasional yaitu pada minggu ketiga  empat Juni 2020,” terang Kepala BBTKLPP Surabaya.

Kepala BBTKLPP Surabaya menegaskan prediksi ini dapat bergeser sangat tergantung pada keberhasilan intervensi pemerintah melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pengetatan atau pelonggaran aktivitas masyarakat.

Termasuk kepatuhan dan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Butuh kedisiplinan seluruh masyarakat utamanya terkait dengan kesiapan menghadapi kondisi new normal,” tambahnya.

Secara konkret penurunan kasus di Jawa Timur dapat dicapai dengan memperluas akses pengujian Covid-19 baik dengan rapid test maupun PCR.

Dengan begitu situasi kesehatan masyarakat dapat dipetakan secara riil dan upaya-upata pencegahan lebih tepat sasaran. Kapasitas laboratorium pengujian juga harus ditingkatkan.

BBTKLPP Surabaya mennyatakan pemutusan rantai penularan dapat dilakukan melalui surveilan ketat dan penemuan kasus baru. Isolasi kontak erat perlu segera dilakukan tanpa menunggu konfirmasi hasil laboratorium. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES