Peristiwa Nasional

Pondok Pesantren di Gresik Bersiap Terapkan New Normal

Senin, 01 Juni 2020 - 21:33 | 91.36k
Santri diperiksa suhu badan memakai thermalgun saat memasuki lingkungan pondok. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Santri diperiksa suhu badan memakai thermalgun saat memasuki lingkungan pondok. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Pondok Pesantren Mambaul Ihsan Kabupaten Gresik, Jawa Timur siap menerapkan aktivitas normal baru atau new normal. Para santri diajak untuk patuh protokol kesehatan. Bahkan, pengurus pesantren sudah menyiapkan tempat isolasi.

Sebagaimana diketahui, pemerintah tengah menyiapkan kebijakan kenormalan baru. Itu artinya, masyarakat boleh melaksanakan aktivitas sosial, ekonomi, ibadah dan lain sebagainya namun tetap sesuai dengan protokol kesehatan.

Pengasuh Ponpes Mambaul Ihsan Nafisul Atok mengatakan, pihaknya siap melaksanakan aturan dalam menegakkan protokol kesehatan di lingkungan pesantren.

Pihaknya, juga mendukung pemerintah dalam rangka upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Serta penerapan model New Normal.

"Sebelum memasuki pondok dicek kesehatan ketat. Kita wajibkan bermasker, bahkan terus menyosialisasikan pencegahan penyebaran Covid-19," katanya, Senin (1/6/2020).

Bagi santri yang berasal dari luar daerah maupun dari wilayah zona merah, pria yang akrab disapa Gus Atok itu menambahkan penanganannya akan lebih ketat. Para santri harus membawa surat keterangan sehat.

Setibanya di pesantren harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Jika dalam masa isolasi tersebut ditemukan gejala maka harus melakukan rapid test. 

"Jadi sudah kita wanti-wanti, jika ada yang flu atau sakit langsung kita tangani. Bahkan, pengurus akan mengontrol setiap waktu kondisi santri," imbuh dia.

Kemudian, bagaimana teknis aktivitas di Ponpes? Gus Atok membeberkan jika akan melaksanakan pembelajaran dengan memberikan jarak antar santri. Hal itu akan dilakukan ketika pembelajaran praktik.

Kemudian, ketika mengaji akan diatur jaraknya sekitar satu atau dua meter. Ini akan dibiasakan. Bahkan, di kamar yang biasanya ada sepuluh orang, kali ini batasi hanya lima orang per kamar.

"Kami biasakan olahraga, menyediakan makanan bergizi serta akan minum suplemen vitamin setiap hari. Kita yakin bisa menerapkan, apalagi pondok kita seluas 10 Hektare, sedangkan menampung 300 santri. Kita yakin bisa menerapkannya," imbuh dia.

Sementara dalam menyambut santri, pihak pesantren bekerjasama dengan Banser-Ansor. Mereka bertugas memeriksa kesehatan santri seperti melakukan cek suhu badan dengan Thermalgun.

Tak berhenti disana, pondok yang berdomisili di Desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah itu juga menyiapkan suplemen vitamin C serta menganjurkan santri cuci tangan serta wajib bermasker.

"Kita telah melakukan kegiatan dalam rangka membantu pesantren agar kenyamanan dan keamanan santri dalam menuntut ilmu bisa terlaksana meski di tengah pendemi," ujar Ketua PAC GP Ansor Ujungpangkah, Imam Mahmud Badaruddin.

Badaruddin menyampaikan, pondok pesantren sebagai embrio lahirnya Nahdlatul Ulama harus terus didukung. Maka dari itu, setiao ajaran faham aswaja annahdliyah harus dikawal.

Jauh sebelumnya, imbuh Badar ia bersama anggota telah melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh pesantren dan taman pendidikan Alquran yang berada di desa maupun dusun serta masjid. 

"Selain itu juga terus menyosialisasikan pencegahan Covid-19, bahkan anggota kami juga telah membantu pemerintah di desa-desa dalam penanganan pandemi ini," imbuhnya menanggapi Pesantren di Gresik bersiap menerapkan sistem new normal. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Adhitya Hendra
Sumber : TIMES Gresik

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES