Peristiwa Daerah Bencana Nasional Covid-19

Dinkes Kota Semarang Sanggah Berita Hoaks Penularan Covid-19 Saat Tes Massal

Senin, 01 Juni 2020 - 18:33 | 133.68k
dr. Abdul Hakam, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang. (humas)
dr. Abdul Hakam, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang. (humas)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Sempat beredar broadcast berita hoaks yang tersebar di berbagai WA grup warga kota Semarang yang mengatakan bahwa penularan Covid-19 melalui sarung tangan tenaga medis yang melakukan swab test dan rapid test massal.

Menanggapi pesan kaleng itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. Abdul Hakam menegaskan bahwa Setiap petugas DKK Semarang dalam melaksanakan kegiatan swab/Rapid test dipastikan mematuhi standar operational prosedur penggunaan APD (Alat Pelindung Diri).

Screenshot.jpgScreen shoot pesan WA berita penularan covid-19 melalui sarung tangan tim penjaringan tes massal. (screen shoot)

"Petugas rapid/swab test DKK Semarang selalu mengganti sarung tangan setiap kali ganti pasien. Jadi masyarakat tidak perlu resah atau khawatir dengan isu penularan Covid-19 melalui sarung tangan petugas seperti yang diberitakan dalam pesan kaleng tersebut," ujarnya pada Senin (1/6/2020).

Abdul Hakam juga memastikan bahwa setiap pasien yang diperiksa oleh tim penjaringan lapangan yang melakukan tes massal tersebut sudah memenuhi protokol kesehatan seperti misalnya cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tes.

"Demikian juga halnya pasien diharuskan cuci tangan dengan sabun atau handsanitizer setelah mendapatkan pelayanan, sehingga tidak terjadi penularan virus," imbuhnya.

Adapun kabar kaleng yang menyudutkan tim penjaringan lapangan tersebut berbunyi seperti ini:

"Info Tentang Rapid Tes Massal atau Per-kelompok

Mohon menjadi perhatian bagi diri kita sendiri maupun keluarga dan kolega anda/panjenengan semua.

Bila tiba-tiba anda/panjenengan terjebak dalam oprasi rapid tes dadakan/ujug ujug datang petugas yang mengharuskan mengikuti rapid tes, maka perlu diperhatikan sarung tangan petugs, kalau sarung tangan yang dipakai hanya itu-itu saja (satu) yang dipakai, tanpa ganti ganti, dimana setelah petugas itu pegang orang/oasien yang rapid tes, kemudian tanpa ganti sarung tangan petugas lalu memegang anda/panjenengan, maka disinilah letak rawannya penularan virus nya, karena kita ngga tau dan petugas pun ngga tau, apakah orang yang dipegang sebelum kita tadi, orang tersebut positif/reaktif atau negatif..

jadi penularan bukan karena kita berada ditempat umum saja, akan tetapi saat rapid tes dilakukan massal"

Demikian berita hoaks penularan Covid-19 melalui sarung tangan yang tersebar di sejumlah WA grup warga kota Semarang

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Semarang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES