Peristiwa Daerah Bencana Nasional Covid-19

Gandeng TI dan UB, Gubernur Jatim Khofifah Bentuk Kampung Tangguh di Kota Surabaya

Senin, 01 Juni 2020 - 18:26 | 85.57k
Direktur TIMES Indonesia (TI) Kiagus Firdaus (kiri) menyerahkan paket stok pangan dan APD kepada asrama mahasiswi nusantara Akbid Griya Husada Surabaya. (Foto: Ammar Ramzi/Times Indonesia)
Direktur TIMES Indonesia (TI) Kiagus Firdaus (kiri) menyerahkan paket stok pangan dan APD kepada asrama mahasiswi nusantara Akbid Griya Husada Surabaya. (Foto: Ammar Ramzi/Times Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Mengadopsi semangat Hari Pancasila, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membentuk Kampung Tangguh lawan Covid-19 di Kota Surabaya pada Selasa, (1/6/2020).

Belajar dari kesuksesan Kampung Tangguh di Malang, Gubernur Khofifah menggandeng TIMES Indonesia (TI) dan Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya bergerak membentuk kampung tanggu di asrama mahasiswi nusantara Akademi Kebidanan (Akbid) Griya Husada, Dukuh Pakis, Kota Surabaya.

Kampung-Tangguh-Surabaya-2.jpgPenampakan ruang lumbung pangan lengkap dengan lemari pendingin

Asrama mahasiswi nusantara tersebut tepat untuk dibentuk Kampung Tangguh. Ada 65 mahasiswi yang berasal dari berbagai pelosok pedalaman Papua, NTT, Kalimantan, Riau, Sulawesi Selatan, dan lain-lain yang tak bisa mudik akibat pandemi Covid-19.

Stok Pangan Terbatas

"Dengan 65 orang mahasiswi di dalamnya, ini sudah seperti satu RT. Nah parahnya, asrama ini sejak Covid tidak ada bantuan yang masuk. Sehingga kini stok pangan mereka terbatas," ungkap Kiagus Firdaus, Direktur TIMES Indonesia.

Sugiarti, SKM, M. Kes, direktur Akbid Griya Husada menjelaskan, instansi yang dibinanya itu merupakan lembaga akademi yang memberikan pendidikan kesehatan secara gratis bagi putri-putri terbaik dari pelosok negeri.

"Jadi untuk operasional kami mengandalkan bantuan dari para donatur. Namun sejak pandemi, keadaan menjadi sulit. Kami bahkan sampai pada titik nol, mengumpulkan putih telur dari teman yang membuat kue untuk diolah menjadi makanan anak-anak (mahasiswi, Red)," ungkap Sugiarti.

Gubernur Khofifah sebagaimana komitmennnya untuk tetap memperhatikan warga non KTP Jatim, akhirnya menginisiasi pembentukan Kampung Tangguh di asrama tersebut.

Kampung-Tangguh-Surabaya-3.jpgWarga asrama nusantara menerima sosialisasi.

"Dengan dibentuknya Kampung Tangguh di asrama ini, kami harapkan mampu memberikan stimulan pada para mahasiswa yang non KTP Jatim, bahwa mereka diperhatikan di sini. Terutama selama pandemi, di mana aktivitas sosial ekonomi mengalami hambatan," kata Gubernur Khofifah.

Sementara, Fransiska, salah satu mahasiswi asal Papua, mengaku bersyukur atas perhatian yang telah diberikan Pemprov Jatim.

"Saya sangat berterima kasih sekali atas adanya Kampung Tangguh ini. Sebab di sini kami sangat kesulitan baik itu untuk makan maupun uang saku. Tapi dengan adanya perhatian ini kami mengucapkan rasa syukur," ujar Fransiska.

Konsep Kampung Tangguh

Perlu diketahui bahwa konsep Kampung Tangguh sendiri memiliki tujuh aspek yang harus dipenuhi untuk kriteria keberhasilan:

1. Ketangguhan SDM

2. Ketangguhan pangan

3. Ketangguhan kesehatan

4. Ketangguhan psikologi

5. Ketangguhan keamanan dan ketertiban

6. Ketangguhan informasi

7. Ketangguhan budaya

Ketujuh aspek tersebut tersebut telah disosialisasikan oleh pihak Satgas Universitas Brawijaya kepada pengelola asrama.

Nantinya akan ada evaluasi secara berkala agar asrama Akbid Griya Husada benar-benar menjadi lingkungan yang mandiri dan tangguh dalam menghadapi Covid-19.

"Semoga Kampung Tangguh di asrama mahasiswi nusantara ini dapat menjadi rujukan bagi kampung-kampung lain di Surabaya," pungkas Kiagus Firdaus. Gubernur Jatim Khofifah pun mensupport total dan akan membentuk di beberapa tempat lagi di Surabaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES