Pendidikan

UGM Peringati Hari Lahir Pancasila dengan Upacara Daring

Senin, 01 Juni 2020 - 15:48 | 29.67k
Suasana peringatan hari lahir Pancasila di UGM. (FOTO: Humas UGM for Indonesia)
Suasana peringatan hari lahir Pancasila di UGM. (FOTO: Humas UGM for Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar upacara peringatan hari lahir Pancasila pada Senin (1/6/2020) pagi. Pelaksanaan upacara dilakukan di halaman utara Balairung UGM. Namun, hanya petugas upacara dan beberapa perwakilan sivitas akademika UGM, serta tim teknis saja yang hadir langsung di tempat.

Sementara pembina upacara serta para peserta upacara mengikuti secara daring melalui platform Google Meet serta siaran di saluran Youtube UGM.

Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng. D.Eng., IPU, ASEAN Eng., menyampaikan dalam amanatnya sebagai pembina upacara, dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, nilai-nilai Pancasila masih tampak dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, bahkan semakin kuat. Mereka saling membantu, berinisiatif gotong royong tanpa diperintah, tanpa melihat agama, ras, maupun asal-usul.

Ia membaca di berbagai media, para pemuka agama serempak mengedukasi masyarakat agar melakukan ibadah di rumah. Selain itu, kemanusiaan ditunjukkan dalam banyaknya jumlah masyarakat yang mendaftar sebagai relawan. Total hingga akhir April dari data yang dihimpun dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, terdapat lebih 27.000 relawan.

"Ini belum termasuk relawan yang bergerak secara pribadi maupun komunitas. Donasi juga terus masyarakat galang secara gotong royong dari berbagai platform hingga mencapai angka miliaran rupiah,” ungkap Panut melalui rilis yang dikirimkan Humas UGM kepada TIMES Indonesia, Senin (1/6/2020).

Dari hal tersebut, Panut menyimpulkan bahwa nilai-nilai Pancasila yang diamalkan masyarakat tersebut merupakan modal sosial yang tinggi. Jika modal sosial ini terus terpelihara di masa-masa normal baru hingga kembali normal lagi nanti, maka pemulihan akan lebih cepat, bahkan dapat mengejar ketertinggalan dari negara-negara tetangga.

“Pengalaman semasa pandemi yang dialami oleh bangsa ini tidak diragukan lagi. Jika nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dapat terus diamalkan dalam menyelesaikan permasalahan bangsa lainnya, maka Indonesia akan menjadi unggul dalam tataran Internasional. Oleh karenanya, tepat sekali tema yang diangkat pada hari lahir Pancasila tahun ini, yaitu Pancasila dalam Tindakan melalui Gotong Royong,” ujarnya.

Dalam upacara melalui daring (online) itu, Panut menyatakan Pancasila bagi UGM tidak hanya mewarnai dinamika organisasional semata, melainkan sebagai sebuah landasan filosofis dalam pengembangan kebijakan, program, praktik, dan proses organisasional. Pancasila menjadi ciri perilaku yang mudah dikenali di lingkungan UGM, baik di kalangan dosen, mahasiswa, tendik, maupun alumninya.

UGM besar bukan karena warganya banyak yang tersohor, mahasiswanya unggul, alumninya di mana-mana, ataupun kampusnya yang besar. Namun, UGM besar karena kuatnya rasa pengabdian negara, bangsa, serta masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, mari bersama-sama untuk terus mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita,” kata Rektor UGM. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES