Kopi TIMES

Zikir dan Psikosomatis saat Pandemi Covid-19

Senin, 01 Juni 2020 - 15:13 | 119.60k
Yuanita Anggun Candra Yudha, Mahasiswa Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya. (Grafis: TIMES Indonesia)
Yuanita Anggun Candra Yudha, Mahasiswa Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya. (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi gaya hidup manusia yang sebelumnya normal menjadi terpecah belah, serta berefek pada spiritualitas manusia. Zikir adalah salah satu obat penting untuk meningkatkan kembali melemahnya spiritualitas.

Dipandang dari sudut kesehatan jiwa, doa dan zikir mengandung unsur psikoterapeutik yang mendalam. Terapi psikoreligius tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan psikoterapi psikiatrik karena dalam psikoterapeutik yang mengandung kekuatan spiritual atau kerohanian yang membangkitkan rasa percaya diri dan rasa optimisme terhadap manusia yang mengalami kecemasan batin.

Salah satu metode untuk mengurangi psikosomatis pada diri manusia akibat pandemi Covid-19 ini yaitu dengan berzikir. Zikir sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri pada Allah SWT yang merupakan bentuk dari unsur spiritual dan religius. Zikir dapat membantu individu membentuk keyakinan bahwa setiap stresor akan dapat dihadapi dengan baik dengan bantuan Allah SWT.

Jadi, zikir adalah perbuatan yang terdapat unsur spiritual dan religius sebagai bentuk mengingat Allah dalam rangka mendekatkan diri kepadaNya. Adapun relaksasi zikir merupakan prosedur tertentu yang dibuat untuk melatih individu agar mampu mencapai kondisi rileks tubuh dengan mengingat Allah. 

Zikir yang biasanya dilakukan oleh penganut tarekat yang memang dijadikan sebagai salah satu perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, yang biasanya dilakukan di masjid, atau majlis, menjadi lebih dirasakan manfaatnya dan bisa dilakukan oleh siapa pun, sekalipun oleh orang-orang yang tidak menganut tarekat.

Pengaplikasian zikir dapat menjadi media terapi untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, baik itu penyakit fisik, maupun psikis. Zikir juga dapat menurunkan gejala psikosomatias akibat stres dan efek negatif akibat pandemi Covid-19 yaitu dengan cara mendekatkan diri pada Allah SWT.

Tidak hanya untuk penanganan stres, psikoterapeutik dengan terapi zikir juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam mengurangi kecemasan yang berlebihan, zikir tasbih yang diberikan berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan simtom kecemasan pada gangguan fobia spesifik khususnya saat masa pandemi Covid-19 ini.

Zikir dapat dijadikan sebuah metode alternatif yang baik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memberikan ketenangan jiwa bagi siapapun yang sungguh-sungguh melakukannya. Sehingga, apabila zikir dijadikan sebuah metode alternatif dalam menangani sebuah permasalahan atau gangguan-gangguan jiwa, seperti kecemasan, stres, depresi, maupun lainnya tentu hal ini merupakan jawaban terbaik. Zikir sebaiknya dilakukan dengan khusuk dan ikhlas, agar maknanya meresap kedalam jiwa atau hati. 

Mengingat fenomena pandemi Covid-19 ini, sebagai dari umat Islam banyak yang tergoda  dengan upaya penyebaran kepanikan dan ketakutan yang berlebihan pada diri manusia masing-masing. Hal ini sungguh berdampak buruk pada kesehatan mental dan psikis manusia yang dapat menyebabkan gejala psikosomatis yang berlebihan. Momen seperti ini pasti dimanfaatkan oleh mereka agar kita salah langkah sampai-sampai menuhankan virus Covid-19 karena ketakutan yang dialami manusia itu sendiri secara berlebihan tentang adanya pandemi virus Covid-19 ini.

Setiap hari yang diingat oleh manusia adalah virus Covid-19 disertai ketakutan-ketakutan yang tidak perlu. Jika dibiarkan sugesti yang berlebihan tentang adanya virus Covid-19  ini “masuk” ke dalam hati, pikiran bahkan alam bawah sadar kita, makan akan dapat menganggu kesehatan mental maupun psikis kita sendiri. (*)

***

*)Oleh: Yuanita Anggun Candra Yudha, Mahasiswa Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES