Satu Pasien Meninggal di Aceh Terkonfirmasi Bukan Karena Covid-19

TIMESINDONESIA, ACEH – Hasil pemeriksaan rapid test yang menunjukkan reaktif belum tentu penderita Covid-19. Hal itu disampaikan Saifullah Abdulgani menjawab pertanyaan wartawan terkait meninggalnya satu pasien di RSU Cut Mutia (RSUCM), Buket Rata, Kota Lhokseumawe Aceh, yang hasil pemeriksaannya dengan rapid test menunjukkan reaktif.

“Almarhum sudah lama sakit, meski rapid test-nya reaktif, namun hasil pemeriksaan swab dengan RT-PCR terkonfirmasi Negatif Covid-19,” kata Jubir Saifullah Abdulgani Kepada TIMES Indonesia, usai berkoordinasi dengan unsur terkait di Banda Aceh dan Aceh Utara, Minggu (31/5/2020).

Saifullah menjelaskan setiap hasil rapid test yang reaktif harus dikonfirmasi dengan uji swab cairan tengorokan dan hidung dengan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), yang spesifik mendeteksi virus corona.

Sementara hasil rapid test AM (62) diketahui reaktif virus, tim medis mengambil swab cairan tenggorokan dan hidung untuk keperluan pemeriksaan konfirmasi dengan RT-PCR di Litbangkes Aceh, Lambaro, Aceh Besar, Sabtu (30/5/2020).

Pemeriksaan dengan rapid test itu dilakukan karena AM memiliki gejala sesak nafas dan hendak dirujuk ke RSUD dr Zainoel Abidin, Banda Aceh.

"Ternyata, hasil pemeriksaan swab tersebut, AM konfirmasi Negatif Covid-19. Artinya, almarhum meninggal dunia karena penyakit yang sudah lama dideritanya, yakni hepatitis, dan sama-sekali bukan karena Covid-19," terang Saifullah Abdulgani.

Sementara jumlah kasus covid- 19 di Aceh saat ini kata dia, positif Covid-19 sudah mencapai 20 orang. Sedangkan Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak enam orang dirawat dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) terjadi penambahan sebanyak delapan orang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement