Peristiwa Daerah

Hari Lahir Pancasila, Peserta Patrol Sahur Korban Pengeroyokan Gelar Doa Bersama

Senin, 01 Juni 2020 - 10:26 | 46.65k
Suasana doa bersama hari lahir Pancasila yang dilakukan peserta patrol sahur keliling korban pengeroyokan di wilayah Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Suasana doa bersama hari lahir Pancasila yang dilakukan peserta patrol sahur keliling korban pengeroyokan di wilayah Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Berbagai cara dilakukan peserta patrol sahur keliling korban pengeroyokan di Banyuwangi, demi mendapat keadilan. Di hari lahir Pancasila, mereka menggelar doa bersama, Senin dini hari (1/6/2020).

“Semoga semangat hari lahir Pancasila ini bisa mengantarkan kami untuk bisa mendapatkan keadilan,” ucap Heru Andhika Putra, salah satu peserta patrol sahur keliling korban pengeroyokan.

Doa bersama yang digeber di Dusun Plosorejo, Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring ini diikuti puluhan pemuda setempat. Termasuk sejumlah tokoh. Tampil sebagai pembaca doa adalah, ahli supranatural muda, Ki Amuk Rogo.

Seperti diketahui, pengeroyokan terhadap peserta patrol sahur keliling di Banyuwangi, ini terjadi pada Minggu dini hari, tanggal 3 Mei 2020, di wilayah Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo. Diduga pelaku pengeroyokan adalah puluhan pemuda setempat.

Akibat aksi penganiayaan secara bersama-sama tersebut, sejumlah peserta kegiatan religi patrol sahur keliling, mengalami luka-luka. Bahkan beberapa diantaranya smapai luka bocor bagian kepala.

Demi menuntut keadilan, 4 orang korban mengadu ke Polsek Purwoharjo. Diantaranya, Heru Andhika Putra, FX Frandi Utama dan Qori Kurnia Tama. Ketiganya warga Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring. Dan satu lagi Wahyu Triyoga Mustika, asal Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring.

Mereka mengadu ke Polsek Purwoharjo, pada Kamis, tanggal 7 Mei 2020, dan langsung dimintai keterangan serta menjalani Visum.

Setelah hampir dua minggu tak ada perkembangan, Senin, 18 Mei 2020, para korban mendapat surat undangan klarifikasi dari Polsek Purwoharjo. Keesokan harinya, Selasa, 19 Mei 2020, sesuai isi surat mereka menemui petugas bernama Johanes Tadete SH.

Para korban mengaku ditanya terkait sound system, pengeras suara dalam patrol sahur keliling. Dan dijelaskan bahwa sound system nyala tapi dengan volume rendah. Tapi klaim mereka, petugas malah menolak penjelasan dari para korban, dengan dalih tidak tanya soal volume. Para korban mengaku sempat berdebat, tapi klaim mereka si petugas ngotot bahwa dia hanya menanyakan sound system dalam kondisi hidup atau mati saja.

Setelah itu, para korban yang pada Kamis, 7 Mei 2020, telah menjalani visum, diminta untuk kembali membuat surat pengaduan lagi. Dan keesokan harinya, Rabu, 20 Mei 2020, surat pengaduan kedua tersebut langsung dikirim ke Polsek Purwoharjo.

“Dalam surat pengaduan telah kami lampirkan para pihak yang diduga terkait dengan aksi pengeroyokan, semoga bisa memudahkan kinerja kepolisian,” ungkap Heru.

Dalam upaya mengungkap siapa pelaku pengeroyokan terhadap peserta patrol sahur keliling, Polsek Purwoharjo, Banyuwangi, telah memanggil sejumlah saksi. Diantaranya, Kepala Dusun Arik Asdiyanto dan perwakilan pemuda Desa Glagahagung, bernama Juni. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES