TIMESINDONESIA, PAGARALAM – Pasca lebaran pasokan sayuran jenis bawang merah di Pagaralam terlihat kosong di kalangan agen sayur begitupun di pedagang. Kondisi tersebut, tak pelak hukum ekonomi berlaku jika barang langka dipastikan harga mahal.
Informasi yang dihimpun, kosongnya pasokan bawang merah dibenarkan Ilham, salah satu agen sayur di kawasan Pasar Terminal Pagaralam. Dia menyebutkan, saat ini tanaman bawang yang ditanam petani di Pagaralam tidak banyak itupun belum panen. Jarangnya bawang merah di pasar tradisional sudah mulai dirasakan sebelum hari raya Idul Fitri lalu.
“Belum lagi pasokan bawang merah dari luar yaitu pulau Jawa daerah Brebes justru sejak Lebaran belum juga masuk ke Pagaralam. Sehingga saat ini mengalami kekosongan,” kata Ilham dihubungi, Miinggu (31/5).
Diakuinya, jika kebutuhan salah satu sayuran juga sebagai bumbu dapur ini masih mengandalkan pasokan dari luar. “Di Pagaralam tidak banyak, justu pasokan dari luar lah yang dominan untuk mencukupi kebutuhan lokal,” kata dia seraya mengatakan untuk produksi bawang merah local ditampung namun di jual ke Palembang.
Mengenai harga, dirinya juga tak menampik kalau mulai naik. “Ditingkat agen, dibeli dari petani sekitar Rp.30 ribuan. Jika di pedagang bisa saja tembus 40 ribuan lebih perkilonya dijual ke pembeli,” katanya.
Sementara, Ririn, salah satu IRT di Pagaralam mengatakan, keberadaan bawang merah akhir-akhir ini terkadang kosong di warung-warung. Menurut penuturan pedagang karena tidak ada di pasar, sehingga terkena imbas tidak bisa menambah stok di warung.
“Susah dicari, di warung bahkan pedagang sayur keliling pun tidak jual. Lebih baik harganya mahal tapi barangnya ada,” ujar dia mengatakan untuk saat ini di padagang Pagaralam harga bawang merah tembus Rp.45 ribu/kgnya padahal sebelumnya jauh lebih murah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |