Peristiwa Daerah

Nurul Arifin Minta Pekerja Migran Daftarkan Diri dalam Program Kartu Pra Kerja

Minggu, 31 Mei 2020 - 19:25 | 23.59k
Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin. (FOTO: DPR RI)
Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin. (FOTO: DPR RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin memberikan saran agar pekerja migran untuk dapat mendaftarkan diri dalam program Kartu Pra Kerja.

Ia berkata, pekerja migran yang berada di luar negeri berhak mengakses kartu Pra Kerja lantaran banyak yang terdampak dari pandemi Covid-19.

“Kita berharap, pekerja migran ini mendapat atau menambah skill baru dan keterampilannya lewat Pelatihan di Program Kartu Prakerja. Kita juga harus mendorong mereka untuk menjadi entrepreneur baru di daerah atau desanya masing-masing,” kata Nurul kepada wartawan di Jakarta, Minggu (31/5/2020).

Menurut Nurul, akibat dari pandemi Covid-19 ada puluhan ribu pekerja asal Indonesia terpaksa harus pulang ke kampung halamannya masing-masing. Fakta ini membuat jumlah pengangguran di Tanah Air makin bertambah.

Apalagi berdasarkan keterangan Kementerian Ketenagakerjaan, buruh migran Indonesia yang pulang hingga akhir April 2020, berjumlah 88.759 orang. Mereka berasal dari Malaysia, Hongkong, Singapura, dan negara lainnya.

“Dalam bulan Mei ini, diprediksi jumlah yang akan pulang ke Indonesia sebanyak 16.812 orang. Sementara itu, sebanyak 34.644 orang tidak bisa berangkat karena kebijakan menunda sementara penempatan tenaga kerja di luar negeri. Ini tentu menambah jumlah penganguran di Indonesia yang terus meningkat,” terang Nurul.

Dilanjutkan Nurul, sebagai pekerja migran, mereka diyakini memiliki sejumlah tabungan selain skill atau keterampilan. Jika ditambah dengan program pelatihan di Kartu Prakerja, diharapkan PMI tersebut bisa membuat dan menumbuhkan usaha mikro.

“Usaha baru tersebut diharapkan menggeliatkan ekonomi dalam skala kecil di daerah mereka. Selain itu juga bisa membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat korban PHK,” ungkap Nurul.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar tersebut berharap, pekerja migran ini mendapatkan kemudahan guna mendaftar program Kartu Prakerja itu.

“Kita berharap, pekerja migran ini mendapat atau menambah skill baru dan keterampilannya lewat Pelatihan di Program Kartu Prakerja. Kita juga harus mendorong mereka untuk menjadi entrepreneur baru di daerah atau desanya masing-masing,” papar Nurul.

Ia menyebutkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri mencatat jumlah pengangguran di Indonesia sudah tembus 6,88 juta orang pada Februari 2020. Sementara Kementerian Ketenagakerjaan mencatat jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Termasuk yang dirumahkan di tengah pandemi covid-19 sejauh ini mencapai 2,9 juta orang.

Menurutnya, jika ditambah jumlah PMI yang gagal berangkat dan dipulangkan dari luar negeri, maka jumlah pengangguran ini terus membesar. Bahkan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksi tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2020 memiliki outlook 7,8 atau 8,5 persen.

“Program Kartu Pra Kerja sebagai salah satu bentuk jaring pengaman sosial tentu menjadi harapan bagi pekerja yang terkena dampak pandemi Covid-19,” tandas Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES