Kembali Dibuka, Pengunjung ke Keraton Kesepuhan Cirebon Masih Minim

TIMESINDONESIA, CIREBON – Keraton Kesepuhan Cirebon akhirnya dibuka untuk kunjungan wisatawan pada 30 Mei 2020 lalu, setelah ditutup hampir 3 bulan akibat pandemi Covid-19. Namun, pengunjung yang datang masih terbilang minim, padahal masih dalam suasana lebaran.

Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat menjelaskan, rata-rata pengunjung yang datang di hari pertama dan sekarang adalah 10 orang perhari. Kebanyakan mereka adalah warga lokal Cirebon.

"Rata-rata 10 orang per hari," jelasnya saat dikonfirmasi TIMES Indonesia, Minggu (31/5/2020).

Sultan menjelaskan masih minimnya pengunjung yang datang ke Keraton Kesepuhan Cirebon, dikarenakan hampir di semua daerah masih menerapkan program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan masih banyak yang tinggal di rumah.

"Jadi ada kemungkinan masih sedikit sehingga kita juga belum maksimal untuk penerimaan wisatawan," ungkapnya.

Sultan melanjutkan, dibukanya Keraton Kesepuhan Cirebon ini bersamaan dengan dibukanya objek wisata budaya dan sejarah yang ada di bawah lingkungan Keraton Kasepuhan Cirebon. Seperti Gua Sunyaragi, Museum Pusaka Keraton Kesepuhan, Dalem Agung Pakungwati, dan Astana Gunung Jati.

Dengan dibukanya objek wisata budaya dan sejarah ini, tambahnya, bisa mengangkat kembali ekonomi masyarakat yang sudah lama tutup. Terutama para pengrajin, pedagang kuliner, atau hotel-hotel bisa buka kembali dan berjalan normal.

Meskipun begitu, lanjutnya, pihaknya tetap melakukan prosedur protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Seperti mewajibkan menggunakan masker, pemeriksaan suhu, menjaga jarak, mencuci tangan, serta menggunakan hand sanitizer.

"Tetapi kita secara ketat menerapkan prosedur protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sesuai anjuran pemerintah," tuturnya terkait dibukanya kembali Keraton Kesepuhan Cirebon. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement