Peristiwa Nasional

800 Anak Indonesia Terpapar Covid-19, Ini Kata Ahmad Basarah

Minggu, 31 Mei 2020 - 17:13 | 23.87k
Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah (FOTO: Liputan 6)
Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah (FOTO: Liputan 6)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setelah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) secara resmi mengumumkan bahwa ada sekitar 800 anak Indonesia terpapar Covid-19 hingga akhir Mei 2020, Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah menyarankan pemerintah agar menunda rencana pembukaan kembali sistem belajar mengajar di lingkungan sekolah.

Menurut Ahmad Basarahjumlah korban yang terus mengalami peningkatan terhadap anak-anak, bisa menjadi contoh bagi pemerintah Indonesia yang saat ini memiliki otoritas dalam kebijakan lembaga pendidikan.

Dia menegaskan, selama beberapa bulan terakhir para siswa dari berbagai jenjang pendidikan Indonesia, masih mampu mengelar proses pendidikan melalui virtual. Kata dia, selama pandemi covid-19 belum selesai, kenapa harus buru-buru membuka akses sekolah seperti biasanya sebelum Covid-19 masuk Indonesia.

''Merujuk pada pernyataan resmi KPAI bahwa ada lebih dari 800 anak di Indonesia terpapar Covid-19 dan 129 di antara mereka meninggal dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) dan 14 anak lainnya meninggal dengan status terkonfirmasi positif Covid-19. Tampaknya semua pihak memang tak boleh main-main saat membuat keputusan untuk segera membuka kembali sekolah-sekolah di Indonesia,'' kata Ahmad Basarah dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia di Jakarta, Minggu (31/5/2020).

Untuk diketahui, sebelumnya terkait jumlah anak-anak terinfeksi Covid-19 ini diumumkan langsung oleh pihak KPAI. Menurut mereka data ini sengaja ditunjukkan agar menjadi perhatian khusus pemerintah saat pandemi covid-19 berlangsung.

Rilis ini diumumkan oleh Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti. Dia meminta pemerintah berhati-hati untuk membuka lembaga pendidikan setelah didapati 800 anak di Indonesia terpapar Covid-19. KPAI menilai penularan virus yang mewabah itu terjadi melalui kontak dari orang tua ataupun keluarga terdekat. Data inilah yang menjadi acuan Ahmad Basarah agar pemerintah tidak terburu buru membuka kembali sekolah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES