Pendidikan

Ahmad Basarah: Pemerintah Jangan Terburu-Buru Membuka Sekolah

Minggu, 31 Mei 2020 - 16:59 | 22.74k
Wakil ketua MPR RI, Ahmad Basarah. (Foto: Dokumen PDIP Jatim)
Wakil ketua MPR RI, Ahmad Basarah. (Foto: Dokumen PDIP Jatim)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah menyarankan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI), agar jangan terburu-buru memberlakukan kebijakan new normal di lembaga pendidikan secara nasional.

Menurut Ahmad Basarah, anak-anak adalah aset berharga bagi suatu negara. Selama pandemi covid-19 masih belum ditemukan obatnya. Kata dia, sebaiknya sekolah diliburkan saja.

"Selain pertimbangan keselamatan anak-anak, sektor pendidikan berbeda dengan sektor usaha yang aktif atau tidaknya langsung berdampak pada hajat hidup orang banyak. Jika belajar secara online masih bisa dilakukan, sebaiknya sektor pendidikan tidak terburu-buru mengikuti kondisi kenormalan baru atau new normal," ujar Basarah dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia di Jakarta, Minggu (31/5/2020).

Politisi PDI Perjuangan ini mengimbau kepada pemerintah agar menaruh perhatian sedalam-dalamnya terkait kesehatan dan keselamatan para siswa ketika sekolah dibuka kembali. Dia menyarankan agar Indonesia meniru pengalaman pahit Korea Selatan yang meliburkan kembali 838 sekolahnya pada Jumat 29 Mei 2020. Setelah sebelumnya sempat membuka kembali akses pendidikan dan ternyata kasus virus Corona di Ibu Kota Seoul melonjak kembali. 

Sebagai anggota DPR RI yang ditugaskan di Komisi X yang menekuni bidang pendidikan, ia menyarankan pemerintah melakukan studi mendalam sebelum memutuskan untuk membuka kembali semua sekolah di Indonesia di tengah pandemi Covid-19. 

Dosen pascasarjana Universitas Brawijaya Malang ini menyarankan semua pihak terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk belajar dari pengalaman pahit Korea Selatan, yang memerintahkan siswa-siswi di negeri itu kembali belajar secara virtual dari rumah masing-masing. Agar lingkungan sekolah tidak menjadi klaster baru penularan virus Corona bagi siswa-siswi sekolah.

"Keselamatan anak-anak peserta didik wajib menjadi perhatian utama. Selagi dengan pola Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ nasib generasi muda yang potensial itu bisa diselamatkan. Mengapa pihak-pihak yang punya otoritas dalam dunia pendidikan harus terburu-buru meninggalkan cara belajar virtual untuk seluruh jenjang pendidikan dari PAUD sampai perguruan tinggi," pungkas Ahmad Basarah, Wakil Ketua MPR RI.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES