Alhamdulillah, Hasil Rapid Test di Tiga Pasar di Kuningan Negatif
TIMESINDONESIA, KUNINGAN – Hasil Rapid Test massal tahap pertama yang digelar di tiga lokasi yakni Pasar Kepuh, Pasar Baru, dan Pertokoan Siliwangi seluruhnya negatif. Hal itu diungkapkan Kepala Dinkes Kabupaten Kuningan Susi Lusiyanti.
“Alhammdullilah dari target 200 orang yang kita rapid test di tiga pasar hasilnya negatif,” ujar Susi saat dihubungi TIMES Indonesia, Sabtu (30/05/2020) malam.
Dia menerangkan, pelaksanaan rapid di pasar-pasar itu bukan dikarenakan adanya beberapa banyak temuan kasus. Tapi karena Dinkes tengah mendeteksi penyebaran virus di tempat-tempat keramaian.
"Jadi rapid test ini untuk memetakan secara random dan berkesimpulan seperti apa untuk kasus-kasus yang rapid positif di Kuningan," terangnya.
Dia mengatakan, pasca beres rapid di tiga pasar, maka hari Selasa (02/06/2020) mendatang akan running lagi ke daerah timur Kuningan, seperti Luragung dan Cibingbin baru nanti dilanjutkan ke Ciawigebang.
Selain itu, daerah selatan yakni ke Darma dan Kadugede pun jadi sasaran. Setelah itu mungkin terus ke utara ke daerah Cilimus dan Kramatmulya.
"Kami berharap, pelaksanaan ini dapat menghasilkan yang terbaik. Supaya bisa menjual kepada kehidupan yang normal atau new normal," ujar Susi Lusiyanti.
Terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Denny Mustafa, menjelaskan kegiatan rapid test masal dilakukan berdasarkan program pemerintah daerah. Tes diawali para pedagang pasar Kepuh dan Pasar Baru Kuningan dengan hasilnya langsung diberitahukan kepada yang bersangkutan.
“Kita mulai dari Pasar Kepuh dan Pasar Baru, dan beberapa titik lain di Kota Kuningan. Targetnya memang para pedagang, karena mereka bersentuhan langsung dengan pembeli. Ada juga pembeli yang meminta dites. Alhamdulillah semuanya berdasarkan hasil tes negatif,” kata Denny.
Kegiatan rapid test masal tersebut tidak hanya dilakukan hari ini, karena akan juga dilakukan di pasar-pasar tradisional lainnya di Kuningan dalam minggu-minggu ini. Adapun alat rapid test yang diberikan dari provinsi disesuaikan dengan rumus jumlah penduduk, sehingga hanya diberi sekitar 2.400-an saja.
“Kita akan lakukan juga di pasar-pasar lain. Kita diberi sekitar 2.400an. Tidak sama, karena sesuai rumus jumlah penduduk di daerah masing-masing. Kita berharap hasilnya nanti semua negatif, karena yang sekarang juga semuanya negatif. Hasilnya hanya 15 menit bisa diketahui,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Kuningan Denny Mustafa. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |