Rektor UIN Malang: Konsep Qoryah Thayyibah adalah Dasar Terwujudnya Kampung Tangguh
TIMESINDONESIA, MALANG – Rektor UIN Malang, Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag mengatakan, konsep qoryah thayyibah adalah bagian dasar pondasi terwujudnya Kampung Tangguh. 'Qaryah Thayyibah' sendiri berarti 'desa berdaya'.
Hal itu diungkapkannya disela menerima kedatangan Kepala Pemeriksa Utama Divisi Propam Mabes Polri, Kombes Pol R Romdhoni Natakusuma, Jumat (29/5/2020) di Kampung Glintung Water Street (GWS).
UIN Malang bersinergi dengan GWS dalam upayanya mendukung dan mendampingi Kampung Tangguh yang terus bermunculan di Kota Malang untuk menekan penyebaran Covid-19.
Komitmen pembentukan Kampung Tangguh sesuai anjuran pemerintah dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 itulah yang mendorong UIN Malang ikut terlibat di dalamnya.
GWS adalah salah satu kampung tangguh yang menerapkan upaya penekanan penyebaran covid-19 di wilayah Kota Malang.
Rektor UIN Malang yang kala itu didampingi para Warek dan kepala LP2M terkait sempat menjabarkan sekilas tentang konsep qoryah thayyibah sebagai bagian dasar pondasi terwujudnya Kampung Tangguh.
Konsep tersebut, lanjut Abd Haris, idealnya selaras dengan kampung mandiri yang selain aman juga mampu menyadarkan masyarakat untuk berempati.
"Sehingga visinya selain untuk mewujudkan lingkungan yang indah, aman dan mandiri juga menggugah masyarakat bergotong royong saling empati kepada yang lain," katanya.
Kontruksinya menjadi kampung mandiri qoryah thayyibah, dimulai dari duryah thayyibah yakni keluarga bahagia yang harmonis. "Jika dasarnya terpenuhi maka akan terwujudlah kampung atau desa yang tangguh (qoryah thayyibah)," tegasnya.
Romdhoni juga mengapresiasi gagasan UIN Malang dalam mensupport terwujudnya kampung tangguh. "Ini sangat bagus, jadi selain mandiri tetapi juga memiliki kesadaran berempati dalam memenuhi berbagai kebutuhan masyarakatnya baik segi kesehatan, ekonomi, pangan dan kesejahteraan," ujarnya.
Bersama Rektor UIN Malang, Romdhoni juga meninjau langsung Lumbung Pangan di bidang pertanian, peternakan dan perikanan yang ada di RW 05 Purwantoro sekaligus bercengkrama dengan warga.
Selama masa pandemi covid-19 ini, para warga yang mampu, para dermawan dan tak terkecuali UIN Malang juga ikut memberikan bantuan. Melalui ibu PKK setempat berbagai bantuan dikelola bahkan ada yang disediakan dalam wujud mlijo gratis. "Nggih Pak,.ini semua gratis bagi yang membutuhkan bisa mengambil secukupnya dan bagi yang mampu bisa menyalurkan bahan makanan semampunya," kata seorang anggota PKK setempat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Malang |