Mulai Besok, Pasar Tradisional di Probolinggo Dijaga Polisi dan Tentara

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo, Jatim, akan dijaga polisi dan tentara mulai Sabtu (30/5/2020). Tujuannya untuk memastikan pedagang dan pengunjung mematuhi protokol kesehatan.

Kebijakan ini diambil setelah seorang pengunjung Pasar Paiton berusia 73 tahun, diketahui positif terinfeksi Covid-19. Pengunjung perempuan ini sempat dikabarkan sebagai pedagang pasar.

"Kami membentuk tim pelaksana protokol kesehatan yang melibatkan unsur TNI/Polri, Satpol PP, Puskesmas, dan pihak kecamatan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi melalui keterangan tertulis, Jumat (29/5/2020) malam.

Pasar tradisional akan disediakan pintu masuk tunggal. Setiap pedagang dan pengunjung, diwajibkan mengenakan masker. Juga akan dicek suhu badannya. Mereka yang suhu tubuhnya 37,5 celcius ke atas, tak diperbolehkan masuk ke pasar.

"Ini bukan imbauan lagi, tapi represif. Artinya sudah ada sanksi bagi pelanggar," terangnya.

Pedagang yang melanggar, akan diberi peringatan tertulis selama 3 kali. "Bila tiga kali peringatan belum mengindahkan, akan diberi sanksi sampai pencabutan izin berjualan di pasar," kata Joko.

Selain itu, Disperindag juga tengah mengupayakan transaksi non tunai di pasar tradisional. Dinas yang membawahi pasar ini tengah menjajaki kerjasama dengan perbankan.

Sebelumnya, Disperindag Kabupaten Probolinggo melakukan rapid test di sejumlah Pasar tradisional. Dimulai dari Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan pada 14 Mei lalu. Kemudian Pasar Paiton, Pasar Maron dan pasar tradisional lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement