Peristiwa Nasional

Pengamat Universitas Hasanuddin Bicara Ekspor-Impor Sektor Pertanian

Jumat, 29 Mei 2020 - 22:17 | 24.91k
Ilustrasi kapal kargo memuat komoditas barang ekspor. (FOTO: Jurnalagro)
Ilustrasi kapal kargo memuat komoditas barang ekspor. (FOTO: Jurnalagro)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Impor komoditas pertanian memang diupayakan agar dihindari. Kendati begitu, impor komoditas pertanian juga bukan sebuah kebijakan yang dilarang dan salah bila dilakukan. Demikian diungkapkan pengamat pertanian dan akademisi Universitas Hasanuddin, Yunus Musa, Jumat (29/5/2020).

"Namun ada catatannya, apa sih yang ingin diimpor? Lalu, apa jenis komoditas pangan yang bakal diimpor itu mendesak karena di Indonesia kekurangan sehingga bisa berakibat gejolak harga dan kurang stok? Dan jangan sampai bertepatan ketika panen raya," ujar Yunus.

Oleh sebab itu, Yunus mengatakan, jika impor dilakukan pemerintah sebab ada jenis komoditas pangan yang minus, maka boleh saja diterapkan. Ketimbang mengakibatkan kerugian ekonomi serta sosial.

Menurut Yunus, nilai ekspor pertanian Indonesia sejauh ini masih berkontribusi baik dan membanggakan. 

Dengan demikian, capaian ekspor pertanian tidak lebih rendah dibandingkan keputusan impor. Sebab, kata Yunus, nilai hasil ekspor mampu surplus guna menutupi keuangan negara untuk modal impor pangan.

"Itu juga harus dipahami. Yang diketahui, neraca ekspor pertanian Indonesia surplus dan bagus selama ini. Jadi, jangan sampai lebih besar impornya dari ekspor, itu tidak boleh," tutur Yunus.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Januari-April 2020 nilai ekspor pertanian meningkat 16,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 atau dari Rp 115,18 triliun meningkat menjadi Rp 134,63 triliun.

Begitu juga perdagangan produk pertanian tercatat surplus selama Januari-April 2020 sebesar 32,96 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni dari sebesar Rp 33,62 triliun meningkat menjadi Rp 44,70 triliun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES