Ekonomi

MarkPlus: Pembeli Properti Saat Covid-19 Prioritaskan Banyak Hal

Jumat, 29 Mei 2020 - 16:40 | 31.84k
Ilustrasi Perumahan Mewah. (fotoVasaka Denpasar PT Waskita Karya Realty
Ilustrasi Perumahan Mewah. (fotoVasaka Denpasar PT Waskita Karya Realty

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ada rencana membeli hunian rumah atau properti di fase new normal atau normal baru? Bagaimana hunian yang akan dipilih saat virus corona atau covid-19 masih belum hilang? . 

Senior Associate MarkPlus, Inc. Irfan Setiawan mengatakan usai covid-19, hunian yang menjadi prioritas para pembeli adalah hunian dengan protocol kesehatan yang baik. Menurutnya masyarakat berharap faktor terkait kesehatan perlu untuk ditambahkan sebagai benefit yang akan diterima ketika membeli hunian. Bahkan masyarakat akan mempertimbangkan properti di masa depan yang sebelumnya tidak berada dalam zona merah Covid-19.

“Health protocol, fasilitas sanitasi lingkungan perumahan, dan juga lokasi yang dekat dengan fasilitas kesehatan itu juga sering muncul dari jawaban responden,” jelas Irfan saat MarkPlus Industry Roundtable Property Perspective yang diadakan MarkPlus pada Jumat (29/5/2020) lewat aplikasi zoom.

Times-indonesia-2019_FIX-Recovered.jpg

Begitu juga fasilitas internet. Menurutnya kedepannya interaksi online akan menjadi sangat diminati oleh masyarakat seperti menetapkan janji temu, virtual house tour dan konsultasi, karena selama kondisi new normal ini masyarakat sudah mulai terbiasa melakukan komunikasi secara online. Selain itu, pengusaha properti perlu untuk mengedukasi dan memfasilitasi interaksi digital terutama fasilitas konsultasi dan teknologi virtual reality.

Sebelumnya MarkPlus Industry Roundtable sektor properti melakukan survei cepat mengenai daya beli masyarakat terhadap hunian di tengah pandemi Covid-19. Survei yang diikuti oleh 100 responden di seluruh Indonesia dalam satu minggu terakhir dengan persentase 89 persen berasal dari Jabodetabek yang sudah memiliki hunian sendiri ini menunjukan bahwa daya beli masyarakat terhadap hunian menurun.

Irfan mengatakan di masa pandemi ini mayoritas masyarakat menahan diri untuk membeli hunian baru dan masih berfokus pada menjaga stabilitas keuangan. Penundaan pembelian ini diprediksi akan terjadi hingga 2021 meskipun ada sebagian masyarakat yang justru memanfaatkan momentum ini untuk berinvestasi dengan membeli properti baru.

“Sepuluh persen dari responden menyatakan telah membeli hunian pada masa pandemi. Mereka memutuskan membeli untuk investasi jangka panjang pasca pandemi covid yang mayoritas melakukan transaksi online,” papar Irfan

Di tengah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dominasi interaksi melalui platform digital menjadi pilihan masyarakat dibandingkan interaksi secara offline meskipun mayoritas masih bersifat komunikasi satu arah. Namun, 35 persen partisipan survei yang dilakukan MarkPlus merasakan bahwa teknologi digital memberikan pengalaman baru bagi mereka dalam mencari informasi terkait rumah hunian atau properti. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES