Peristiwa Nasional

Kemendikbud Beri Bantuan Peralatan PCR dan APD kepada UGM

Jumat, 29 Mei 2020 - 11:39 | 28.97k
Prof. Ir. Nizam, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud (ke empat dari kanan) ketika menyerahkan bantuan peralatan Covid-19 kepada UGM. (FOTO: Humas UGM for TIMES Indonesia)
Prof. Ir. Nizam, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud (ke empat dari kanan) ketika menyerahkan bantuan peralatan Covid-19 kepada UGM. (FOTO: Humas UGM for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Dalam rangka penanggulangan wabah Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud RI) menyerahkan bantuan satu set peralatan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Alat Pelindung Diri (APD) kepada Universitas Gadjah Mada. Nantinya bantuan tersebut diperuntukan Rumah Sakit Anak UGM.

Bantuan PCR senilai Rp 650 juta diserahkan Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dan diterima Direktur Utama Rumah Sakit Akademik, dr. Arief Budiyanto, Ph.D., Sp.KK(K) di Balairung UGM, Kamis (28/5/2020).

Hadir dan menyaksikan penyerahan bantuan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ainun Na’im, Ph.D dan Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng serta Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D.

Berikutnya, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Prof. Dr. Drs. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M, Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan,  Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D, serta para pimpinan universitas, fakultas dan lembaga.

Ainun dalam kesempatan itu mengatakan bantuan satu set PCR dan alat-alat kesehatan ini dalam rangka pencegahan wabah Covid-19. Diharapkan alat-alat ini dapat dimanfaatkan dengan baik sekaligus membantu masyarakat dalam mencegah penyebaran lebih lanjut wabah Covid-19.

“Alhamdullilah pada hari ini kita dapat menyerahkan bantuan  alat-alat kesehatan berupa PCR dan APD, semoga ini dapat menyembuhkan pasien yang dalam perawatan," katanya

Menurut Ainun, Kemendikbud khususnya Dirjen Dikti memang sedang melakukan berbagai perubahan dan penyesuaian rencana kerja dan anggaran terkait adanya pandemik Covid-19. Tidak hanya menyangkut alokasi untuk pengadaan dan bantuan  pada Rumah Sakit dan Fakultas Kedokteran, tetapi juga untuk upaya-upaya dalam menjaga kelancaran proses belajar mengajar atau pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi secara keseluruhan.

“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan efektif mencegah Virus Covid-19, membantu masyarakat, menjaga bahkan meningkatkan layanan Tridarma Perguruan Tinggi kita," tutur Ainun dalam siaran pers tertulis yang dikirimkan Humas UGM kepada TIMES Indonesia, Jumat (29/5/2020)

Sementara itu, Rektor UGM Panut menerima dengan senang hati bantuan PCR dan APD dari Direktorat Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurutnya, bantuan ini nantinya diperuntukan untuk RSA UGM.

“Bantuan ini tentu akan menambah kemampuan RSA UGM dalam menangani dan menanggulangi wabah Covid-19, mudah-mudahan UGM bisa menanganinya dengan sebaik-baiknya wabah Covid-19 ini tidak hanya pencegahan dan penanganan untuk warga UGM, tapi juga untuk warga Yogyakarta dan sekitarnya," katanya.

Dari data RSA UGM hingga saat ini telah menangani sebanyak 11 pasien positif Covid-19. Meski begitu, semuanya tidak sampai menggunakan ventilator, dan masih bisa ditangani dengan menambahkan vitamin-vitamin, menjaga kesehatan dan lain-lain.

“Mudah-mudahan kondisi ini menunjukan Yogyakarta baik dalam tata kelola seperti social distancing dan lain-lain sehingga harapannya dapat menjadi percontohan untuk daerah-daerah lain," ujarnya

Rektor berharap di masa pandemi ini dengan cepat ditemukan penciptaan alat-alat kesehatan dan obat-obat dari kampus-kampus. Dengan temuan-temuan tersebut selanjutnya diakselerasi agar kampus-kampus di Indonesia menjadi pusat-pusat riset unggulan sehingga kedepan Indonesia bisa membuat alat sendiri dan tidak impor.

“Kalaupun peralatan PCR dan APD terpaksa impor hanya bagian-bagian yang utama saja, tetapi yang lainnya tetap bisa dibuat dan dirakit di dalam negeri untuk dapat kita manfaatkan," jelas Rektor UGM Panut dalam acara penyerahan bantuan peralatan Covid-19 dari Kemendikbud untuk RSA UGM. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES