Peristiwa Daerah

Transaksi Digital Meningkat, Gojek Siapkan Ekstra Proteksi Keamanan

Kamis, 28 Mei 2020 - 21:53 | 34.39k
Narasumber dalam diskusi online “Aman Beraktivitas di Platform Digital Selama Pandemi Covid-19” (Foto : dok Gojek untuk TI)
Narasumber dalam diskusi online “Aman Beraktivitas di Platform Digital Selama Pandemi Covid-19” (Foto : dok Gojek untuk TI)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Perubahan gaya hidup di era pandemi Covid-19 membuat masyarakat lebih aktif menggunakan internet. Namun dalam hal tersebut tidak diikuti dengan pengetahuan masyarakat soal beraktivitas daring secara aman. Gojek pun sudah meluncurkan #AmanBersamaGojek yang diluncurkan Februari lalu.

Perusahaan terus menggencarkan edukasi, meningkatkan keandalan sistem teknologi, dan proteksi Jaminan Saldo GoPay Kembali. Demikian hasil diskusi online, “Aman Beraktivitas di Platform Digital Selama Pandemi Covid-19” yang digelar Centre for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (28/5/2020).

Data Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menyebutkan penggunaan internet menunjukkan peningkatan hingga 40%. Dan akses yang biasanya didominasi dari kawasan perkantoran kini didominasi dari kawasan pemukiman. Sementara, CfDS UGM mencatat kejahatan siber termasuk penipuan rekayasa sosial juga meningkat terutama menyasar pembelanjaan barang medis dan kebutuhan sehari-hari.

"Pengetahuan yang minim mengenai keamanan daring, memperbesar potensi kejahatan penipuan berteknik memanipulasi psikologis (magis),” ujar Adjunct Researcher CfDS, Ir. Tony Seno Hartono, M. Ikom.

Teknik tersebut sifatnya sederhana, tidak perlu meretas sistem namun dampaknya luar biasa. Dari pengamatan CfDS selama masa pandemi, penipuan jenis ini tetap ada dan cenderung meningkat.

Teknik manipulasi psikologis, kata Tony, merupakan teknik lama yang menyasar pengguna yang kurang waspada dalam bertransaksi daring dan memancing korban untuk memberikan informasi pribadi. Seperti nomor rekening, nomor kartu ATM bahkan bisa sampai password dan nama ibu kandung. Umumnya pelaku menggunakan iming-iming atau mengatasnamakan lembaga resmi.

“Sekarang mereka biasanya mengatasnamakan aplikasi tertentu atau lembaga tertentu, kalau dulu modusnya mama minta pulsa atau saudara sedang sakit,” ungkap Tony Seno.

Dalam kesempatan yang sama, Gojek aplikasi on-demand terdepan di Indonesia menegaskan bahwa keamanan ekosistemnya terus diperkuat. Apalagi selama pandemi, Gojek tetap menjadi andalan masyarakat yang berada di rumah, terlihat dari kenaikan transaksi GoPay di layanan GoFood, GoSend dan GoShop. Serta di luar layanan Gojek seperti e-commerce , gaming hingga donasi digital.

“Sistem kami diamankan dengan Gojek SHIELD, yaitu teknologi keamanan kelas dunia yang menjamin keamanan pengguna saat menggunakan aplikasi Gojek,” ujar Senior Vice President IT Governance, Risk & Compliance GoPay, Genesha Saputra.

Gojek SHIELD diaplikasikan di seluruh aplikasi untuk konsumen, merchant dan mitra driver. Penerapan Gojek SHIELD memungkinkan adanya perlindungan keamanan berlapis melalui penerapan verifikasi PIN. Dan tidak kalah mutakhir adalah intervensi chat berbasis artificial intelligence guna mencegah aksi penipuan bermodus manipulasi psikologis.

Melalui inisiatif #AmanBersamaGojek yang didukung oleh Kominfo, GoPay dan Gojek secara proaktif mengedukasi masyarakat Indonesia untuk lebih waspada dalam aktivitas daring serta memberikan ekstra proteksi keamanan Jaminan Saldo Gopay Kembali untuk menunjang kenyamanan transaksi pengguna di platform daring. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Adhitya Hendra
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES