Peristiwa Nasional

Mas Iin Siap Kawal Kesiapan Pemerintah Terapkan New Normal di Pesantren

Kamis, 28 Mei 2020 - 13:34 | 31.74k
Achmad Amir Aslichin, anggota DPRD Jatim Fraksi PKB. (FOTO: Dok.Pribadi)
Achmad Amir Aslichin, anggota DPRD Jatim Fraksi PKB. (FOTO: Dok.Pribadi)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pandemi Covid-19 belum juga menunjukkan grafik penurunan signifikan. Namun langkah pemulihan kondisi sosial ekonomi termasuk pendidikan, penting untuk segera dilakukan. Semangat itulah yang ditunjukkan Presiden RI Jokowi dalam rencana penerapan pola hidup normal baru (new normal) beberapa hari terakhir ini.

Gayung bersambut, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung langkah yang diambil pemerintah pusat tersebut. Tak hanya itu, PKB juga mendorong pemerintah memberikan perhatian khusus pada penerapan new normal di pondok pesantren.

Karena selain sebagai pusat pendidikan, pondok pesantren punya peran penting sebagai penopang stabilitas ekonomi dan sosial kemasyarakatan.

"Kami di Jawa timur sangat mendukung langkah ini, kami juga akan kawal penuh persiapan implementasinya. Khususnya untuk pondok pesantren," ungkap Achmad Amir Aslichin, anggota DPRD Jatim Fraksi PKB, Kamis (28/5/2020).

Dari data pondok pesantren Kemenag RI di Jawa Timur pada 2019 terdapat 4.550 pondok pesantren  dengan 574.340 santri.

Achmad-Amir-Aslichin-2.jpg

"Kita dapat bayangkan, hampir tiga bulan ini, sekian banyak pondok memulangkan santrinya. Tentu tak hanya berdampak pada pondok. Tapi juga pada banyak sektor yang ekonominya bergantung pada aktivitas pondok," kata pria yang akrab disapa Mas Iin ini.

Untuk itu, pihaknya kami mendorong Pemprov Jatim, khususnya Gubernur Khofifah Indar Parawansa. untuk tidak ragu menerapkan new normal di pondok pesantren. "Tentu juga dengan penerapan ketat protokol pencegahan Covid-19, berikut support anggaran untuk kebutuhan standarisasi infrastruktur penopangnya," tambahnya.

Penerapan new normal, imbuh Mas Iin khususnya di pondok pesantren memang butuh perhatian khusus pemerintah. Mulai tahap pengembalian santri dari berbagai daerah, pemeriksaan massal, standarisasi sarana kesehatan dan ruang belajar,  hingga pengalokasian anggaran khusus selama transisi new normal.

"Kami akan koordinasikan secara intens, dengan PWNU, PCNU, RMI,  soal kesiapan dan kebutuhan pesantren di masa new normal diterapkan nanti. Kami juga akan dorong pemerintah provinsi juga daerah, mendukung penuh persiapan tersebut," tegasnya.

Menurutnya, new normal sebagai langkah yang dipilih pemerintah seyogyanya dipahami secara bijak. New normal sama sekali tak berarti kita menyerah pada pandemi. Kelaziman baru ini justru menuntut kita untuk cepat beradaptasi.

"Adaptasi adalah kunci kita menghadapi pandemi. Sebab itu, bersama kita harus mengawal penerapan new normal," pungkas pria yang pernah menjadi Ketua Fraksi PKB DPRD Sidoarjo selama 2 periode itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES