Peristiwa Nasional

New Normal Jabar Tetap Fokus pada Risiko Penularan Covid-19

Rabu, 27 Mei 2020 - 22:26 | 13.98k
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Berli Hamdani. (Foto: Humas Jabar for TIMES Indonesia)
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Berli Hamdani. (Foto: Humas Jabar for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Berli Hamdani memastikan, kewaspadaan Jabar dalam mengendalikan Covid-19 tidak akan berkurang meski memasuki tatanan new normal

Pengetesan Covid-19 dengan metode teknik reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR) atau tes swab maupun rapid test akan secara intens dilakukan. 

Selain sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, pengetesan masif akan mendapatkan peta persebaran Covid-19 yang komprehensif, melacak kontak terpapar Covid-19, mendeteksi keberadaan virus, dan memastikan status pasien Covid-19. 

"Kita mengambil sikap atau putuskan kebijakan dengan tetap mengendepankan kewaspadaan. Salah satu kewaspadaan yang akan terus ditingkatkan adalah melakukan pemeriksaan atau pendeteksian yaitu dengan rapid test maupun swab test," kata Berli dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (27/5/2020). 

"Di dalam era kenormalan baru itu, kita akan melihat petugas-petugas kesehatan menggunakan kendaraan yang ada, di Jabar itu ada ambulans, ada MPUS, ada MASKARA, ada berbagai kendaraan Pemprov yang nanti akan berkeliling melakukan pemeriksaan rapid test, kemudian swab test ke kerumunan-kerumunan," imbuhnya. 

Pengetesan masif di Jabar disertai pula dengan penguatan kesiapan laboratorium, supaya tes masif dengan metode PCR berjalan optimal. Tes swab sendiri dilakukan untuk menerapkan intervensi yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan, menyeimbangkan pengendalian pandemi kesehatan dengan kebutuhan hidup dasar masyarakat Jabar.

Selain Labkesda Jabar, ada 8 laboratorium yang ditunjuk Pemda Provinsi Jabar untuk melakukan pemeriksaan PCR, yakni Unpad Jatinangor, RSHS, RSUI, Labkesda Kota Bekasi, Labkesda Kabupaten Bekasi, IPB, VET Subang, dan BBTKL Jakarta. Total kapasitas pengetesan mencapai 5.838 spesimen per hari. Tapi kemampuan pengetesan per hari berada di angka 2.999 spesimen atau 60 persen dari total kapasitas.

Kemudian, Pemprov Jabar konsisten menginventarisasi ruang isolasi dan perawatan Covid-19 tambahan di sejumlah daerah. Hal tersebut sebagai upaya penguatan kesiapsiagaan menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19. 

"Tingkat hunian di fasilitas-fasilitas kesehatan pada 18 Mei kemarin, berkisar 32 persen. Berdasarkan data di tanggal 25 Mei, sudah turun menjadi 30 persen. Ini artinya yang dirawat atau perlu perawatan karena penyakit Covid-19 di Jabar mengalami penurunan. Sementara kapasitas rawat inap kita masih sangat luas dan sangat siap Insya Allah untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan risiko tadi," kata Berli. 

Ia menyatakan, tatanan normal baru harus juga disertai kedisiplinan masyarakat dalam menjaga jarak dan menggunakan masker, karena berkontribusi besar menghentikan rantai penularan dan mengendalikan Covid-19. 

"New Normal di Jabar ini akan berhasil menjadi sebuah budaya yang positif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, bukan hanya karena Covid-19, apabila masyarakat turut berperan serta dalam hal kedisiplinan. Jadi, disiplin menggunakan masker, dan disiplin melakukan physical distancing," ucap Berli. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Bandung

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES