Peristiwa Daerah

Menjaga Wastra Nusantara Sumba Timur Disaat Pandemi Covid-19

Rabu, 27 Mei 2020 - 17:49 | 42.02k
Pemerhati Wisata Sumba, Yudi Rawambaku dalam berbusana tenun ikat khas Sumba Timur NTT (FOTO: yudiumburawambaku)
Pemerhati Wisata Sumba, Yudi Rawambaku dalam berbusana tenun ikat khas Sumba Timur NTT (FOTO: yudiumburawambaku)

TIMESINDONESIA, WAINGAPU – Untuk menjaga wastra nusantara Sumba disaat pandemi Covid-19 berbagai cara dilakukan. Misalnya, wastra nusantara Sumba harus tetap hidup khususnya di Kabupaten Sumba Timur NTT sebagai penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ini salah satu aktivitas ekonomi pedesaan yang menjadi tulang punggung pendapatan disaat perkotaan mengalami perlambatan ekonomi,” kata seorang pemerhati wisata Sumba, Yudi Rawambaku, Rabu (27/5/2020).

Menurutnya, ragam wastra nusantara adalah Batik, Hinggi dan Pahikung tenun ikat Sumba Timur dengan proses pembuatannya melalui beberapa tahapan seperti persiapan benang, pamening atau mengatur lungsin dan pababatunggu atau tenun awal dan hikungu serta menenun.

“Jadi tenun ikat Sumba Timur sudah terkenal dalam perjalanan seorang designer kontemporer pada tahun 2017 lalu Dian Sastrowardoyo hingga saat ini dan kedepannya. Ia selalu menyertakan tenun ikat Sumba Timur dan NTT umumnya dalam setiap karyanya,” ungkap Yudi.

Ia mengaku, proses produksi tenun ikat Sumba Timur adalah kemahiran memintal benang dan menenun kain sudah dikenal oleh leluhur orang Sumba Timur sejak dahulu kala sedangkan bahan pembuatannya dari zat pewarna, alat tenun dan peralatannya diperoleh dari flora dan fauna yang tumbuh di alam Sumba.

“Saya harap wastra atau kain tradisional nusantara Sumba Timur disaat pandemi Covid-19 tetap produktif karna sangat penting untuk mengurangi dampak kemiskinan,” terang Yudi Rawambu.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES