Pemkot Semarang Segera Merumuskan Penerapan New Normal
TIMESINDONESIA, SEMARANG – Pemkot Semarang, Jawa Tengah mulai mewacanakan penerapan new normal. New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal. Namun, perubahan ini ditambah dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan covid-19.
Namun ada beberapa bidang yang cukup sulit untuk dilakukan pembatasan jarak serta aktivitas tanpa sentuhan seperti jasa pijat atau terapis yang harus kontak langsung dengan pelanggannya.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menegaskan, Pemerintah harus bekerja lebih keras untuk merumuskan terobosan terutama yang mengharuskan ada kontak langsung seperti di sektor hiburan tersebut.
"Yang belum ketemu itu tempat hiburan seperti spa karena ini langsung bersentuhan dengan pengunjung. Misal massage harus pakai sarung tangan dan sebagainya, kami minta dinas terkait berikan terobosan," ujar pria yang akrab disapa Hendi ini melalui pesan tertulis pada Rabu (27/5/2020).
Hendi mengatakan pihaknya meminta kepala-kepala dinas untuk segera memikirkan trobosan atau inovasi.
Hendi berrencana, jika memang bisa, setelah pencabutan PKM pada 7 Juni 2020 nanti, new normal segera diberlakukan
"Sudah rapat, tadi minta teman-teman lakukan terobosan dan inovasi. Setelah 8 Juni, new normal terobosan dinas seperti apa," kata Hendi.
Hendi mencontohkan misalnya Dinas Pendidikan membahas skenario pola masuk sekolah. Jadi siswa SD dari kelas 1-4 beda dengan kelas 5 dan 6.
"Misal Dinas Pendidikan, saya minta kepala sekolah dan yayasan punya masukan apa. Misal, Bulan Juli kelas 5 dan 6 sudah boleh masuk dengan SOP kesehatan. Kelas 1 sampai 4 mungkin seminggu dua kali masuk, jadi kelas longgar, ada jarak atau mungkin pakai sekat," ucapnya terkait wacana new normal. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Semarang |