Kopi TIMES

Nation Digital Tak Terhindari

Selasa, 26 Mei 2020 - 16:39 | 61.38k
Bambang GW, Presidium Dewan Kampung Nuswantara (Grafis: TIMES INdonesia)
Bambang GW, Presidium Dewan Kampung Nuswantara (Grafis: TIMES INdonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – 75 tahun sudah kita lewati kemerdekaan sebagai sebuah bangsa yang terus menapaki tak letih dengan berbagai liku sejarah untuk mewujudkan cita-cita proklamasi yang telah kita sepakati dan kumandangkan pada dunia. Selama kurun waktu itu pulalah kita tak henti membangun ruang perdebatan tentang masa depan kebangsaan kita, berbagai koreksi dan solusi alternatif telah terlahir atas pergumulan tersebut bermula dari upaya mempertahankan kemerdekaan, menata dan mengisinya hingga memasuki era milineal yang hadir begitu progresif dalam rumah besar kebangsaan kita.

Setiap pergeseran waktu kita dipaksa untuk memasuki gerbang perubahan jaman yang menuntut kita selalu mampu melakukan proses adaptasi kebangsaan secara menyeluruh, bila tidak kita pasti akan terseok-seok berjalan meniti waktu yang harus kita lewati. Butuh kesiapan mental, intelektual dan perilaku dalam berbangsa agar kita berdiri teguh menatap pasti terwujudnya masa depan kebangsaan kita.

Sebagai sebuah bangsa kita tidak boleh punya rasa gamang mendiskripsikan cita-cita proklamasi dalam bilik laku kebangsaan kita yang pada setiap etapenya akan selalu muncul kontradiksi baik sisi konseptual dan praksis antar dan inter generasi bangsa, tetapi perubahan tetaplah perubahan yang terus berjalan mengabaikan itu semua. Dia terus melaju tak terhentikan dan mengkonstruksi tata nilai baru yang harus diikuti bahkan dipahami oleh siapa pun tanpa terkecuali.

Setelah 75 tahun perjalanan kebangsaan kita tibalah saat ini kita memasuki gerbang era milineal yang begitu masif mengaliri setiap sendi kebangsaan kita. Tanpa bisa terhindari kita harus mampu melakukan migrasi kebangsaan kita dari era konvensional menjadi serba digitalisasi, dari sengitnya perdebatan ideologi menjadi gempitanya karya tehnologi yang tercipta hingga pada setiap pernik kebangsaan kita yang penuh romantisme kesejarahan tertantang untuk membuat sejarah baru kebangsaan kita. Dalam konteks migrasi kebangsaan seperti ini dibutuhkan kesadaran kolektif bahwa ada banyak tata nilai yang harus diperbarui agar kita bisa melakukan adaptasi di setiap perubahan jaman.

Sebagai bangsa saat ini kita perlahan dan pasti telah berproses migrasi menjadi  "DIGITAL NATION" yang konsekuensi logisnya akan menuntut berbagai perubahan dalam design rumah kebangsaan kita. Digital nation akan membongkar bahkan merobohkan sekat-sekat kebangsaan kita yang begitu laten terawat dalam proses kesejarahan berbangsa kita, baik itu sekat yang terbangun karena ideologi, keyakinan, kesukuan, ekonomi maupun budaya dan segala turunannya. Proses terbangunnya digital nation yang bisa menembus batas ruang dan waktu ini akan pula mengorbankan tata nilai berbangsa yang selama ini kita ugemi bersama, antara lain interaksi kebangsaan kita tak lagi konvensional akan bergeser menjadi interaksi digital yang menuntut kita mengup-grade kualitas intelektual untuk mampu menggunakan setiap karya tehnologi digital dalam menjalin komunikasi berbangsa, dalam hal ini ada hal serius terkorbankan bila kita tak benar-benar total memahaminya. Mari kita cermati secara seksama!

Malang 27 Mei 2020

***

*) Penulis, Bambang GW, Presidium Dewan Kampung Nuswantara

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES