Peristiwa Nasional

Jelang Lebaran, Penyaluran BLT Dana Desa Jawa Tengah Hampir 100 Persen

Sabtu, 23 Mei 2020 - 23:01 | 43.74k
Konsultan Pendamping Wilayah (KPW) IV Jawa Tengah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah, dan Transmigrasi Denny Septiviant. (Foto: Mushonifin/ TIMES Indonesia)
Konsultan Pendamping Wilayah (KPW) IV Jawa Tengah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah, dan Transmigrasi Denny Septiviant. (Foto: Mushonifin/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Konsultan Pendamping Wilayah (KPW) IV Jawa Tengah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Denny Septiviant mengatakan, menjelang lebaran ini sebanyak 870.685 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Jawa Tengah telah menerima penyaluran BLT Dana Desa.

"Hingga saat ini tercatat sekitar 6,133 desa sudah menyalurkan BLT Desa dengan jumlah penerima sebanyak 870,685 KPM. Sehingga BLT Desa yang telah tersalurkan ke penerima berjumlah Rp 522.411.000.000," ujar Denny dalam wawancara daring di Semarang, Sabtu (23/5/2020).

Dia mengatakan, BLT Desa diberikan kepada masyarakat desa yang terdampak ekonomi akibat pandemi Covid-19. Meski demikian, ia memastikan penerima BLT Desa tidak terdata sebagai penerima bantuan program pemerintah lainnya seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan non-tunai (BPNT), Program Kartu Pra Kerja dan program bantuan pemerintah lainnya.

"BLT desa ini kan sumbernya dari dana desa. Selama ini dana desa tidak pernah digunakan untuk BLT. Tetapi karena banyak masyarakat desa yang terdampak secara ekonomi akibat merebaknya Covid-19 ini, maka sebagian dana desa direalokasi untuk BLT," terangnya.

Dia menerangkan, setiap KPM akan menerima BLT Desa sebesar Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan berturut-turut. Sehingga total dana yang akan diperoleh setiap penerima BLT Desa sebesar Rp1,8 juta per tiga bulan. BLT Desa ini telah mulai dilakukan pencairan sejak bulan April lalu.

"Setiap desa jumlah penerima BLT-nya tentu berbeda-beda. Karena semakin besar jumlah total dana desa yang diperoleh setiap desa, maka anggaran yang digunakan untuk BLT Desa juga semakin besar. Karena setiap desa jumlah dana desanya berbeda-beda," ujarnya.

Denny melanjutkan, besaran anggaran BLT Desa dibedakan ke dalam tiga klasifikasi. Diantaranya, desa dengan penerima dana desa di bawah Rp 800 juta mengalokasikan BLT maksimal 25 persen dari total dana desa yang didapat.

Selanjutnya, desa yang memperoleh dana desa Rp800 juta–Rp1,2 miliar mengalokasikan maksimal 30 persen dari total dana desa yang didapat. Terakhir, desa yang memperoleh dana desa di atas Rp1,2 Miliar mengalokasikan dana desa maksimal 35 persen dari total dana desa yang didapat.

"Makanya berapa jumlah KPM di setiap desa tidak bisa disamakan dengan jumlah KPM di desa lainnya. Karena setiap desa jumlah dana desa yang diperoleh berbeda-beda. Dan besaran jumlah BLT dana desa yang didapat itu ada standar ukurannya, mulai dari faktor geografis, angka kemiskinan dan sebagainya," tandas dia. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES