Ekonomi Bencana Nasional Covid-19

Lewat Family Farming, Kementan RI Kampanyekan Gerakan Ketahanan Pangan Nasional 

Sabtu, 23 Mei 2020 - 15:53 | 46.05k
Keluarga Petani padi di Kabupaten Pati, Jawa tengah. (FOTO: Antara)
Keluarga Petani padi di Kabupaten Pati, Jawa tengah. (FOTO: Antara)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan RI) mengajak masyarakat Indonesia bersama-sama melakukan Gerakan Ketahanan Pangan Nasional melalui konsep Pangan dari Pekarangan atau family farming. Sebab melalui cara itu, kebutuhan pangan keluarga secara swadaya bisa dipenuhi dan mendukung gerakan yang lebih besar Kemandirian Pangan.

Kepala Biro Humas dan Informasi publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menjelaskan bahwa family farming merupakan cara mudah dalam menghasilkan panganan sehat dan berkualitas seperti sayur-mayur, umbi-umbian, aneka buah dan sumber protein hewani termasuk ikan sesuai potensi lokal.

"Intinya setiap keluarga bisa mensubstitusi kebutuhan pangannya. Masyarakat bisa membangun kebun keluarga dengan memanfaatkan lahan kosong dan pekarangan rumah," ujarnya di Jakarta, Sabtu (23/5/2020).

Kuntoro menambahkan, konsep family farming juga bisa menghasilkan bahan baku pangan tradisional sebagai bagian budaya masyarakat nusantara. Bahan-bahan hasil panen lokal bisa diolah menjadi aneka kuliner khas Nusantara dan diversifikasi pangan non beras.

"Memang, makanan berbahan dasar sagu, jagung, umbi-umbian dan sayur-mayur adalah bahan dasar yang sejak dulu banyak dijadikan sajian istimewa di hari raya," ujarnya.

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo dalam beberapa kesempatanya meminta agar masyarakat terus mempromosikan pangan daerah berbahan baku lokal secara masif. Dia berharap dengan cara ini konsep family farming dan diversifikasi pangan berkembang  baik.

Disisi lain, Mentan Syahrul juga mengajak  masyarat suka mencoba makanan daerah dari berbagai kawasan nusantara. Ini penting dilakukan agar ke depan promosi pangan daerah ke level nasional dapat sukses.

Misalnya orang Jawa Tengah mencoba hidangan Sulawesi Utara. Begitu juga dengan orang Jawa Barat yang perlu mencoba makanan orang papua, dan lain sebagainya. Hanya melalui cara ini, kuliner nusantara bisa makin populer, disukai masyarakat dan lestari.

"Jadi, selalu ada hidangan pangan tradisional yang khas untuk disantap bersama keluarga saat lebaran," kata Kepala Biro Humas dan Informasi publik Kementan RI, Kuntoro Boga Andri.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES