Tekno

Smartwatch Garmin Kembangkan Teknologi Pendeteksi Dini Covid-19

Senin, 25 Mei 2020 - 16:35 | 70.82k
Smartwatch Garmin bersinergi dengan lembaga riset untuk pengembangan teknologi pendeteksi Covid-19. (Foto: Garmin)
Smartwatch Garmin bersinergi dengan lembaga riset untuk pengembangan teknologi pendeteksi Covid-19. (Foto: Garmin)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Aneka perangkat teknologi terus dikembangkan agar dapat dipakai mencegah Covid-19. Salah satu yang terbaru ialah pengembangan teknologi smartwatch untuk deteksi dini virus ini, seperti dilakukan Garmin.

Smartwatch atau jam pintar selama ini memang sudah multi fungsi. Selain fungsi utama sebagai penunjuk waktu, smartwatch yang terhubung dengan smartphone memiliki fitur-fitur yang menunjang kesehatan pemakainya.

Di antaranya jadi teman jogging untuk mengukur jarak, detak jantung, jumlah langkah kaki, komunikasi bahkan pembayaran. Karena sudah ada fitur awal terkait kesehatan, smartwatch dijajaki untuk deteksi Covid-19.

Garmin, salah satu produsen smartwatch saat ini tengah menggandeng para ilmuwan dari berbagai universitas dan institusi penelitian di seluruh dunia untuk meneliti potensi smartwatch sebagai perangkat yang dapat membantu deteksi dini virus Corona.

Dalam keterangan persnya, penelitian ini berangkat dari dua premis sederhana. Pertama, peningkatan detak jantung sebagai tanda awal dari common cold (selesma), flu atau Covid-19. Kedua, smartwatch memiliki fitur pemantau detak jantung berbasis pergelangan tangan.

Penggabungan dua premis ini, akan sangat membantu masyarakat untuk mendeteksi dini atas indikasi awal infeksi virus. Garmin pun ingin menganalisa lebih lanjut potensi perangkat smartwatch-nya agar dapat memberikan manfaat di tengah kondisi saat ini, dengan sejumlah riset yang dilakukan. 

Pertama, Studi Covidentify yang bekerjasama dengan Duke University. Penelitian ini berguna untuk mempelajari cara melacak penyebaran Covid-19, mendapati saat seseorang mungkin rentan tertular, dan yang mempunyai risiko tertinggi saat terinfeksi.

Garmin mendorong penggunanya menautkan data pada smartwatch ke studi ini untuk membantu para peneliti dalam mempelajari bagaimana detak jantung dan gerakan mereka terpengaruh Covid-19. Orang yang sehat dan tetap di rumah juga dapat berpartisipasi dalam penelitian ini.

Informasi lainnya dapat dipelajari di www.covidentify.org.

Kedua, bekerjasama dengan Scripps Research DETECT. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu, adanya perubahahan denyut jantung, aktivitas tidur dan kualitas tidur pada individu, yang dapat menjadi indikasi awal dari penyakit Covid-19. 

Saat jantung berdetak lebih cepat dari biasanya, hal tersebut bisa menjadi tanda seseorang terserang demam, flu, infeksi virus bahkan virus Corona.

Dalam penelitian ini, pengguna Garmin dapat ikut berpartisipasi melalui aplikasi MyDataHelps yang akan memandu mereka untuk memberikan persetujuan, menyinkronkan perangkat dan memasukkan data pribadi yang dibutuhkan dalam aplikasi.

Melalui data ini, para ilmuwan berharap dapat mengidentifikasi kemungkinan munculnya penyakit seperti influenza pada pengguna dan memberikan langkah-langkah untuk menanggulangi wabah tersebut.

Informasi tentang penelitian ini dapat dibaca di www.detectstudy.org.

Ketiga, penelitian bersama dengan PhysioQ. PhisioQ baru saja membuka daftar tunggu untuk NEO, sebuah platform pemantauan COVID-19 gratis yang dibuat untuk memantau kondisi keluarga di rumah.

Riset yang memanfaatkan produk-produk andalan yang dipercaya oleh para peneliti, termasuk smartwatch Garmin dan pelacak aktivitas lainnya, keluarga dapat merasa tenang karena dapat melakukan pemantauan pada tingkat saturasi oksigen, detak denyut jantung, dan lainnya dari jauh.

Nantinya, data-data anonim yang berhasil dikumpulkan samartwatch Garmin ini akan disumbangkan untuk membuat salah satu database terbuka Covid-19 terbesar di dunia.

Beberapa peneliti telah menyetujui untuk menjalankan inisiatif ini, termasuk Dr Andrew Ahn, seorang internis dan peneliti yang merawat pasien di garis depan, dan Dr Chung-Kang Peng, Director of the Center for Dynamical Biomarkers dan Associate Professor of Medicine at Harvard Medical School.

Proyek penelitian ini dapat dipelajari lebih melalui www.physioq.org.

Dengan beberapa basis penelitian itu, Garmin berharap smartwatch produksinya dalam waktu dekat bisa dilengkapi fitur pendeteksi dini Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES