Pendidikan

Komunitas Guru Belajar Bantu Guru di Lamongan Lebih Adaptif dalam KBM

Minggu, 24 Mei 2020 - 04:29 | 55.91k
Dokumentasi kegiatan Temu Pendidik Daerah (TPD) Komunitas Guru Belajar Lamongan. (FOTO: Guru Belajar Lamongan for TIMES Indonesia)
Dokumentasi kegiatan Temu Pendidik Daerah (TPD) Komunitas Guru Belajar Lamongan. (FOTO: Guru Belajar Lamongan for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dalam memberikan materi pembelajaran kepada siswa. Terlebih saat pandemi Covid-19 seperti ini, guru juga harus lebih adaptif. Keberadaan Komunitas Guru Belajar pun mampu membantu  para guru di Lamongan dalam mengembangkan kreativitas.

Hal itu dikarenakan Komunitas Guru Belajar merupakan sebuah wadah bagi para guru untuk berdiskusi hingga berbagi solusi atas persoalan dalam proses pembelajaran yang dialami para guru.

Seperti yang diungkapkan Anis Choirun Niswah, Ketua Komunitas Guru Belajar Lamongan, bahwa komunitas tersebut memiliki kegiatan rutin, berupa Temu Pendidik Daerah (TPD) yang dilaksanakan secara daring.

"Kadang 1 minggu sekali, bergantung pada kebutuhan belajar guru sih, jadi setiap melakukan TPD itu sejenis pelatihan, jadi kita tawarkan ke guru-guru, punya kesulitan belajar apa sih, punya problem apa, nah dari situ nanti yang paling muncul apa, itu yang kita jadikan tema. Kemudian kita mengundang sesama guru yang lainnya untuk berbagi praktik baik," kata Anis, Jumat (22/5/2020).

Bahkan kata Anis, yang menjadi narasumber dalam kegitan TPD tidak hanya sesama guru di Kabupaten Lamongan, tapi juga guru dari daerah lain

"Jadi yang kami undang sebagai pembicara itu bukan hanya dari teman se-Lamongan sendiri, tapi juga dari teman-teman di Komunitas Guru Belajar di daerah lainnya, kita undang melalui grup WA," tuturnya.

Lebih lanjut Anis menjelaskan, Komunitas Guru Belajar tersebut memang sebuah komunitas berskala nasional yang menyebar di hampir seluruh wilayah di Indonesia, termasuk di Lamongan.

"Kami setiap tahun juga ada temu pendidik nasional. Kalau di daerah itu rutinnya ya daring itu, sama kegiatan nobar guru merdeka belajar yang biasanya kita lakukan di sekolah yang gurunya ada yang mau menjadi penggerak komunitas ini. Nah syaratnya untuk menjadi penggerak itu harus melakukan nobar, ngirim liputan, terus mengikuti pelatihan guru merdeka belajar," ucap Anis.

Anis menyebutkan, manfaat dari Komunitas Guru Belajar sangatlah besar dan membuat para guru mampu menyajikan materi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di tengah wabah Covid-19 seperti saat ini.

"Bagaimanapun yang mengikuti Komunitas Guru Belajar ini biasanya gurunya lebih adaptif, karena kita semua yang menjadi anggota kan ikut pelatihan, jadi kita punya tambahan wacana-wacana praktik baik, jadi nggak melulu gitu-gitu aja," tutur Anis.

Dengan kreatifitas yang dimiliki oleh guru, kata Anis, maka proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak akan membosankan, meskipun tidak dilakukan secara bertatap muka.

"Kami cari gimana caranya anak-anak nggak bosan, jadi nggak melulu mengerjakan LKS aja, tapi juga menggunakan ide kreatif, bisa melibatkan materi tapi dihubungkan dengan kondisi kita saat pandemi ini, jadi anak nggak bosan. Kalau hanya kerjakan LKS, hanya sekedar merangkum, itu kan anak-anak jadi bosan. Kemudian melibatkan komunikasi dengan orang tua, murid dan guru sendiri," ujarnya.

Selain itu, kata Anis, Komunitas Guru Belajar juga terdapat tim Sekolah Lawan Corona yang membagikan panduan pembelajaran jarak jauh dan setiap hari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

"Monggo bisa dicek Instagramnya Kampus Guru Cikal, bisa dicek FB-nya Komunitas Guru Belajar, kemudian bisa juga dicek di website www.sekolah.mu, itu banyak pelatihan gratis baik untuk guru, murid dan orang tua," tutur Ketua Komunitas Guru Belajar Lamongan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES