Ekonomi

UIN Makassar Apresiasi Perkembangan Teknologi di Sektor Pertanian

Jumat, 22 Mei 2020 - 16:35 | 32.17k
Toko Mitra Tani adalah salah satu inovasi Kementan RI yang banyak dipuji masyarakat. (Foto:Kementan RI)
Toko Mitra Tani adalah salah satu inovasi Kementan RI yang banyak dipuji masyarakat. (Foto:Kementan RI)

TIMESINDONESIA, MAKASSAR – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Alauddin Makassar (UIN Makassar) Hamdan Juhannis mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian (Kementan RI) dalam memajukan sektor pertanian.

Ia menilai, Mentan RI Syahrul Yasin Limpo banyak mengeluarkan terobosan dan inovasi kreatif yang menjadikan pertanian semakin mandiri dan modern.

"Saya lihat meski di tengah pandemi covid-19, Mentan Syahrul tidak pernah berhenti bergerak demi memastikan ketersediaan pangan nasional. Hal itu dibuktikan sampai detik ini dengan tidak kekurangan bahan pokok," ujar Hamdan di Makassar, Jumat (22/5/2020).

Menurut Hamdan, inovasi kreatif yang dilakukan Kementan RI diantaranya melakukan kerja sama bersama perusahan jasa termasuk start up untuk mengatur sistem distribusi bahan pokok lebih baik. Kementan juga ia nilai berhasil mengembangkan bermacam benih dan bibut unggul serta terus mendorong mekanisasi sektor pertanian.

"Baru-baru ini bahkan mereka (Kementan RI) mampu mengambil peran dalam pengembangan antivirus berbahan eukaliptus. Saya kira ini sangat luar biasa," katanya.

Selain itu, Hamdan juga terkesan karena Kementan RI mampu menghadirkan pusat data Agricultural War Room (AWR) yang menjadi solusi terkait akurasi dan validasi data. Inovasi ini, menurutnya terbukti mampu memantau masalah yang mungkin timbul dalam penanganan pangan nasional ke depan.

"AWR adalah inovasi termodern yang pernah dicetuskan oleh Mentan. Kini kita bisa mengetahui potensi lahan yang akan panen dimana, termasuk tingkat produktivitas lahan dan potensi masalah yang mungkin timbul sehingga dapat diantisipasi dan  keberhasilan panen pasti akan jauh lebih meningkat," tutur dia.

Oleh karenanya, Hamdan mengaku optimistis dengan pemanfaatan fasilitas AWR untuk peningkatan produksi nasional. Apalagi AWR juga mampu bekerja secara cepat dan menopang sistem kerja Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang ada sampai level Kecamatan.

"Hari kni kita memasuki era dimana tiada hari tanpa inovasi di pertanian. Jika terus berlanjut saya yakin kita mampu mencetak produktivitas yang tinggi, unggul dan berkualitas," tutupnya.

Sebagai informasi, capaian sektor pertanian bisa dilihat dari jumlah stok beras yang cukup sampai akhir Juni 2020, dimana diperkirakan mencapai 6,84 juta ton. Potensi panen padi bulan Mei 2020 saja bisa mencapai 1,25 juta ha, yang dapat menghasilkan beras sebesar 3,43 juta ton. Kemudian potensi panen padi bulan Juni 2020 mencapai 0,74 juta ha, yang dapat menghasilkan beras sebesar 1,94 juta ton. Pemerintah menargetkan luas tanam padi secara nasional pada tahun 2020 minimal 11,66 juta ha yang berpotensi menghasilkan minimal 33,6 juta ton beras.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Adhitya Hendra

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES