Peristiwa Daerah

Waspada, 5 Kasus Kriminal Ini Meningkat Jelang Lebaran

Jumat, 22 Mei 2020 - 14:57 | 33.43k
Kasat Reskrim Polres Demak AKP Dicky Hermansyah saat apel pagi di Mapolres Demak. Juma'at, 22/5/2020. (Foto: Humas Polres Demak)
Kasat Reskrim Polres Demak AKP Dicky Hermansyah saat apel pagi di Mapolres Demak. Juma'at, 22/5/2020. (Foto: Humas Polres Demak)

TIMESINDONESIA, DEMAKPolres Demak mengingatkan masyarakat untuk terus mewaspadai kejahatan jalanan, terlebih dalam situasi jelang Hari Raya Idul Fitri seperti saat ini. Tren peningkatan angka kejahatan ini biasanya dipicu peningkatan kebutuhan hidup jelang lebaran.

"Peningkatan tersebut setidaknya dipicu sejumlah faktor, seperti tuntutan kebutuhan hidup semakin tinggi pada Hari Raya. Tak ayal, sejumlah individu yang terpepet menempuh jalan pintas," kata Kasat Reskrim Polres Demak AKP Dicky Hermansyah saat apel pagi di Mapolres Demak, Jumat (22/5/2020).

Kasat-Reskrim-Polres-Demak-AKP-Dicky-Hermansyah-b.jpg

Berdasarkan data Polres Demak tren kejahatan jelang lebaran pada beberapa tahun terakhir ini di antaranya, pencurian, perampokan, penjambretan, gendam dan pembiusan.

Pencurian kerap terjadi terutama di rumah kosong. Rumah yang ditinggal penghuninya karena mudik menjadi pilihan utama para pencuri. Tak jarang, ketika pulang, pemudik harus mendapati kenyataan rumahnya telah diacak-acak polisi.

"Oleh karena itu, bagi para pemilik rumah yang hendak mudik perlu meningkatkan keamanan rumah atau dengan berkoordinasi dengan pihak kepolisian," jelasnya.

Perampokan marak menjelang Lebaran. Para perampok biasanya mengincar nasabah bank yang mencairkan uang dalam jumlah besar."Apabila para nasabah mengambil uang dalam jumlah besar, baiknya meminta pengawalan polisi demi keamanan," tuturnya.

Kasat-Reskrim-Polres-Demak-AKP-Dicky-Hermansyah-c.jpg

Kejahatan gendam kerap terjadi di terminal dan tempat-tempat publik. Pencopet dan penjambret menargetkan tas dan barang-barang kecil seperti ponsel atau dompet. Kejahatan tipe ini biasanya menargetkan pemudik sebagai korban.

"Mereka membuat korban tidak berdaya dan linglung sehingga dapat mengambil barang berharga milik korban. Beragam teknik digunakan penggendam, antara lain tepukan pada bagian punggung, cara berbicara yang intensif, dan lainnya," terangnya.

Serta kejahatan pembiusan dengan target korban dan wilayah aksi kejahatan jenis ini kurang-lebih sama seperti gendam atau hipnosis pemudik di tempat keramaian. Pelaku akan berusaha akrab dengan calon korbannya seperti dengan mengajak ngobrol.

Obrolan pelaku terutama dengan topik-topik yang emosional, seperti kesamaan tujuan. Setelah itu, pelaku akan menawarkan minum atau makan yang sudah diberi obat bius. Apabila korban mengonsumsi pemberian tersebut, tak ayal akan jatuh dalam pengaruh obat.

"Oleh karena itu, masyarakat diharap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan diri terhadap pelaku kejahatan," pungkas Kasat Reskrim Polres Demak mengingatkan masyarakat akan peningkatan kriminalitas jelang lebaran. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES