Peristiwa Daerah Bencana Nasional Covid-19

Rektor UB: Jika Kampung Tangguh Meluas, Masalah Covid-19 Cepat Selesai

Jumat, 22 Mei 2020 - 14:11 | 78.59k
(dari kiri) Ketua Satgas Covid-19 UB dr Aurick Yudha, Rektor UB Prof Dr Nuhfil Hanani, dan Ketua Tim Advokasi dan Kebijakan Publik Satgas Covid-19 UB Prof Dr Unti Ludigdo. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
(dari kiri) Ketua Satgas Covid-19 UB dr Aurick Yudha, Rektor UB Prof Dr Nuhfil Hanani, dan Ketua Tim Advokasi dan Kebijakan Publik Satgas Covid-19 UB Prof Dr Unti Ludigdo. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, MALANGRektor UB (Universitas Brawijaya), Prof Dr Nuhfil Hanani mengatakan masalah Covid-19 salah satunya bisa diatasi dengan kepedulian warga seperti telah diterapkan di Kampung Tangguh, Kota Malang, Jatim.

Awalnya, kata dia, konsep Kampung Tangguh ini digagas oleh Satgas Covid-19 UB. Kemudian dipresentasikan dan ditangkap positif oleh Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Zainuddin beserta para relawan Malang Bersatu Lawan Corona (MBLC).

Lomba-Kampung-Tangguh-5.jpg

"Kampung Tangguh ini berbasiskan partisipasi masyarakat dengan prinsip gotong royong. Jika dilaksanakan secara meluas pada semua RW, masalah pandemi Covid-19 akan cepat selesai," katanya.

Untuk diterapkan di seluruh RW, Nuhfil mengatakan pihaknya tentu membutuhkan dukungan dari semua perguruan tinggi yang ada di Malang.

Kampung Tangguh ini pertama kali digagas di Malang, Jatim. Sekitar 80 lebih Kampung Tangguh telah diaktivasi di wilayah Malang Raya meliputi Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.

Ketua Tim Advokasi dan Kebijakan Publik Satgas Covid-19 UB, Prof Dr Unti Ludigdo, mengatakan Kampung Tangguh adalah model pengembangan konsep terhadap pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat.

Masyarakat di Kampung Tangguh diedukasi dan diikutkan pelatihan secara simultan. Hal-hal berkaitan Covid-19, baik pengenalan dasar, pencegahan, teknik pemakaman, hingga keamanan wilayah juga dibahas dalam model kampung tangguh ini

"Ini rekayasa sosial melawan Covid-19. Gerakan ini membantu masyarakat supaya tangguh apalagi banyak RS yang penuh. Jadi perlu ada ketangguhan di lini paling bawah masyarakat," pungkasnya.

Dekan FISIB UB itu mendampingi Rektor UB menghadiri penyerahan hadiah pemenang lomba Kampung Tangguh. Unti menambahkan rekayasa sosial ini tidak hanya menyoal pencegahan tapi juga dampak dari Covid-19, khususnya di Kota Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES