Peristiwa Daerah

Sentuhan Seni Ukir Mengangkat Martabat Sandal Jepit

Jumat, 22 Mei 2020 - 11:14 | 135.31k
Aswin menunjukkan sandal ukir hasil karyanya bertuliskan TIMES Indonesia. (Foto: Ovan Setiawan/TIMES Indonesia)
Aswin menunjukkan sandal ukir hasil karyanya bertuliskan TIMES Indonesia. (Foto: Ovan Setiawan/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Aswin (35) begitu telaten menusukkan ujung cutternya untuk mengukir sandal jepit, berkali-kali dia melihat gambar sebagai contoh. Sentuhan seni Aswin yang berdomisili di Jalan Kertanegara 2 Dusun Jago, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini  seolah mengangkat harkat martabat sandal jepit yang terkesan polos dan murah.

Bakat Aswin untuk mengukir sandal jepit dimulai sejak duduk di bangku SMA di tahun 2004. Saat itu dia menganggap hal itu hanya hobi untuk sekedar mengisi waktu luang. 16 tahun berlalu, saat tidak lagi bekerja di pabrik sepatu dan memutuskan untuk pulang kampung dia kembali menekuni bakat tersebut.

“Dulu hanya iseng-iseng untuk hobi. Saat itu saya lakukan pertama kali saat SMA,” ungkap Aswin kepada TIMES Indonesia pada Jumat (22/5/2020).

Berawal dari coba-coba posting di facebook, ternyata peminat terhadap jasa Aswin cukup banyak. Bahkan produknya sudah sampai ke Aceh dan Tangerang. “Baru menjelang lebaran ini pesanan cukup banyak. Sempat kirim ke Aceh dan Tangerang,” papar bapak dari Mirza Hisyam Ahnaf ini.

Sandal ukir menjadi tren lantaran bentuknya yang unik dan bisa sesuai permintaan. “Kalau pemesan rata-rata itu kalau desainnya berhubungan dengan kepribadian dari pemesan sendiri. Keunikannya mungkin ada di situ,” tuturnya.

Di lain sisi, sandal yang diukir tersebut kemungkinan tertukar juga sangat minim karena berbeda dengan sandal yang beredar di pasaran. “Kalau tertukar mungkin tidak, tapi kalau hilang iya karena bisa jadi menarik perhatian,” ungkap Suami dari Nur Fifit ini sambil tertawa.

Pengerjaan secara manual membutuhkan waktu yang tidak singkat, dalam sehari agar sandal terlihat detail dia bisa mengerjakan satu sandal. Aswin sendiri mematok harga cukup terjangkau untuk sandalnya tersebut, rata-rata dia menghargai tiap sandal dengan harga Rp 25 ribu. Terkait bahan baku sandal jepit, Aswin mengaku tidak sulit mendapatkannya.

“Saya sudah punya langganan di Pasar Tumpang, kebetulan mau diajak kerjasama dan bisa memenuhi permintaan baik warna dan ukuran sandal,” ungkapnya.

Kedepan, Aswin berniat mengembangkan kerajinan sandal jepit ukir itu. Hal itu dia mulai dengan membangun reseller dengan menetapkan harga yang berbeda. “Mudah-mudahan kedepan semakin berkembang,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES