Peristiwa Daerah

Coca-Cola Amatil Indonesia dan Dynapack Sepakati Kerjasama Fasilitas Daur Ulang

Jumat, 22 Mei 2020 - 11:22 | 41.44k
Pengelolaan kemasan plastik pasca konsumsi dari Coca-Cola. (Foto : Humas Coca-Cola for TIMES Indonesia)
Pengelolaan kemasan plastik pasca konsumsi dari Coca-Cola. (Foto : Humas Coca-Cola for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNGCoca-Cola Amatil Indonesia bersama Dynapack Asia melaksanakan penandatanganan perjanjian dasar kerjasama atau Head of Agreement (HoA) untuk membangun fasilitas daur ulang tercanggih di dunia yang menghasilkan Polyethylene Terephthalate (PET) di Indonesia.

Dalam kerjasama jangka panjang yang akan dilakukan dalam bidang pengemasan ini, setiap tahapnya dilakukan pembuktian konsep. Ini guna mempertimbangkan kelayakan ekonomi, ukuran, skala dan lokasi pabrik potensial, persyaratan end-to-end hingga potensi berintegrasi ke dalam rantai nilai masing-masing perusahaan. 

Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Kadir Gunduz menjelaskan, Amatil Indonesia dan Dynapack telah membentuk tim yang bersama-sama bekerja sesuai dengan keahlian masing-masing perusahaan dalam proses produksi dan daur ulang, sebagai bagian kajian fasilitas ini. 

Ia menjelaskan kerjasama joint venture ini mewakili wujud langkah pihaknya terhadap kelestarian lingkungan hidup. Yakni melalui pendekatan lebih berkelanjutan terhadap plastik dan ekonomi sirkular dengan mengolah kembali limbah PET berkualitas rendah menjadi PET berkualitas tinggi, sesuai standar kemasan PET untuk produk makanan. 

"Langkah ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi visi The Coca-Cola Company, yaitu 'World Without Waste'," tegas Kadir dalam rilisnya, Kamis (21/5/20).

Ia menambahkan langkah yang dilakukan ini merupakan langkah signifikan menuju kemandirian terhadap material plastik yang dipakai dan memastikan terjadinya siklus tertutup (closed-loop) untuk kemasan plastik minuman di Indonesia.

Kadir menambahkan, penggunaan plastik daur ulang dapat mengurangi jumlah resin plastik baru yang digunakan perusahaan sebanyak 25 ribu ton setiap tahun pada 2022.

Hal ini sejalan dengan agenda prioritas nasional melalui kemitraan aksi plastik nasional atau National Plastic Action Partnership (NPAP) dalam mengurangi sampah plastik hingga 70 persen di lautan, pada tahun 2025 mendatang.

Sebagai perusahaan plastik rigid dan kemasan terbesar di Asia Tenggara dan China, Dynapack Asia bermaksud untuk berkolaborasi dengan para pelanggan mereka dalam meningkatkan penggunaan bahan baku daur ulang. Selain itu juga untuk memperkuat ekosistem daur ulang serta mendukung pencapaian sirkular ekonomi di Asia Tenggara dan China. 

Ini sebagai bentuk tanggung jawab pihkanya terhadap lingkungan, yakni dengan menandatangani komitmen global dengan Ellen McArthur Foundation untuk menggunakan setidaknya 25 persen bahan resin daur ulang dalam produk kemasan pada tahun 2025.

"Fasilitas daur ulang resin PET ini merupakan upaya kami dalam mencapai komitmen perusahaan,” kata Presiden Direktur Dynapack Asia Tirtadjaja Hambali.

Setelah pembuktian tahap konsep dan formalisasi perjanjian telah terfinalisasi, kedua pihak akan menguraikan lebih lanjut program daur ulang PET tersebut.

Selain pembangunan fasilitas daur ulang PET, Coca-Cola Amatil Indonesia dan Dynapack Asia telah mendukung banyak inisiatif komunitas untuk membantu mengumpulkan dan melakukan daur ulang kemasan minuman, termasuk melalui insiatif Bali Beach Clean-Up dan beberapa program bersih-bersih lingkungan serupa lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Bandung

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES