Indonesia Positif

Mall Ramai Saat Pandemi Covid-19, Dosen UM Jember: Masyarakat Kurang Informasi

Kamis, 21 Mei 2020 - 22:48 | 80.13k
Dosen Jurusan Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember) Erna Ipak Rahmawati. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Dosen Jurusan Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember) Erna Ipak Rahmawati. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Ramainya perbincangan tentang membludaknya pengunjung di salah satu mall di Jember, Jawa Timur beberapa hari lalu di tengah pandemi Covid-19 membuat dosen Jurusan Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember) Erna Ipak Rahmawati angkat bicara.

“Kondisi virus corona ini sebelumnya memang belum pernah terjadi dalam waktu yang dekat.” ungkap Erna.

Karena hal tersebut, kurangnya informasi yang diterima oleh masing-masing individu membuat masyarakat tidak berhati-hati dengan keadaan yang terjadi saat ini. 

"Sehingga, banyak masyarakat yang justru bertanya, kenapa kok aku yang harus jadi korban," ujarnya saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Dilihat dari segi psikologis, Erna mengungkapkan pemikiran seperti itu bukan hal yang mustahil karena manusia memiliki keterbatasan kapasitas penerimaan informasi. 

Erna menjelaskan bahwa tipikal masyarakat Indonesia tidak mau menggali informasi secara menyeluruh sehingga informasi yang diterima hanya sepotong-sepotong tidak terolah dengan baik.

“Sebagian besar masyarakat justru tidak melakukan tindakan untuk pencegahan virus ini dari informasi yang sudah mereka peroleh," ucapnya.

Menurutnya, sikap acuh tersebut bukan hanya dilakukan oleh masyarakat kalangan bawah, masyarakat berpendidikan seperti mahasiswa pun masih banyak yang tidak peduli dengan kondisi saat ini. 

"Mereka masih asyik main ke mall, belanja baju lebaran, dan bukber. Buktinya kapan hari suasana mall di Jember kayak "cendol dawet" kan?”, candanya.

Selain itu, dia mengatakan bahwa stimulus lingkungan juga berperan besar atas perilaku masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini.

“Ketika stimulus lingkungan melebihi kapasitas penyerapan informasi, proses perhatian tidak dilakukan secara optimal," ucap dia.

Dia juga menuturkan, pandemik Covid-19 yang terjadi bersamaan dengan momen Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan Lebaran Haji ini tak menyurutkan keinginan masyarakat untuk tetap melakukan kebiasaan-kebiasaan yang selama ini memang dilakukan. 

Orang masih bersemangat membeli baju baru dengan berdesakan di mall dan meremehkan akibat yang sebenarnya mengancam jiwa mereka. 

"Masyarakat Jember cenderung ke arah religius, justru mereka menganggap pandemik ini termasuk bagian ujian dari Allah dan akan segera berlalu," katanya.

Menurutnya, pemahaman masyarakat yang demikian juga dipengaruhi oleh peran pemerintah yang memberikan kebijakan tanpa kebijakan yang lain.

Hal tersebut justru berakibat pada psikologis individu. 

Erna mengisahkan pengalamannya ketika mendatangi pasar dengan protokol wajib aturan pemerintah yaitu memakai baju berlengan panjang, memakai masker, dan menjaga jarak minimal satu meter. 

Namun, justru respon yang diperlihatkan orang-orang seakan yang dilakukannya tersebut adalah hal yang aneh. 

“Mbok dicepot ngono maskere lek omong-omongan mbak. Aku lo gak gowo virus (tolong dilepas gitu maskernya kalau saat berbicara mbak. Aku lho nggak bawa virus, Red)," ujar Erna menirukan ucapan salah satu pedagang di pasar kepadanya. 

Menurut dia hak tersebut menjadi bukti bahwa pemahaman masyarakat dengan kondisi sekarang ialah hanya sebatas “ini musim corona”, bukan pemahaman tentang sejauh mana virus ini berbahaya yang bisa mengancam kehidupan manusia.

Erna berharap bahwa pemerintah terus gencar memberikan informasi mulai dari tatanan paling tinggi hingga paling bawah. 

“Karena tipikal masyarakat kita yang malas cari informasi. Jadi kalau lengah sedikit saja dalam pengawasan, mereka bisa bersikap acuh terhadap Covid-19," imbuh Dosen Jurusan Psikologi UM Jember Erna Ipak Rahmawati. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES