Ekonomi Bencana Nasional Covid-19

Dua Bulan, Omzet Pusat Oleh-Oleh di Banyuwangi Terus Merosot

Jumat, 22 Mei 2020 - 03:03 | 109.33k
Astuti, owner rumah produksi kue tradisional Banyuwangi, merek ‘Dewa-Dewi’, di Jalan Dewa, Dusun Krajan, Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi. (Foto: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
Astuti, owner rumah produksi kue tradisional Banyuwangi, merek ‘Dewa-Dewi’, di Jalan Dewa, Dusun Krajan, Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi. (Foto: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sejak dua bulan terakhir, omzet pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pusat oleh-oleh kue khas di Banyuwangi, Jawa Timur terus merosot. Redupnya perputaran ekonomi dikalangan pedagang jajanan ini merupakan imbas bencana nasional virus Corona (Covid-19).

Seperti yang dirasakan oleh Astuti (63), owner kue khas Banyuwangi, merek ‘Dewa-Dewi’. Menurutnya, sejak masa pandemi, reseller banyak mengurangi jumlah pemesanan. Bahkan ada yang menghentikan sementara pemesanan. Akibatnya, sejak dua bulan terakhir, pendapatan turun drastis.

“Haduh, adanya Corona, kmi sangat terdampak, banyak reseller yang gak berani mengambil kue, lantaran gak ingin merugi dengan kondisi sepinya pembeli,” katanya kepada TIMES Indonesia, Jumat (22/5/2020).

Kondisi tersebut diperparah dengan adanya kebijakan pemerintah yang menutup seluruh tempat wisata. Karena, dihari biasa pembeli berbagai kue tradisional adalah para wisatawan.

Disebutkan, dalam menjalankan usaha, Astuti mempekerjakan 15 karyawan. Namun karena sepinya orderan, dia terpaksa harus merumahkan sejumlah karyawan.

“Biasanya omzet tahun kemarin bisa sampai 200 juta, kalau sekarang cuma 60 juta,” ungkapnya.

Sebelum wabah Covid-19 menyebar, rumah produksi kue ‘Dewa-Dewi’ melayani konsumen hingga luar daerah. Salah satunya Bali. Tapi kini semua terhenti, menyusul penutupan pariwisata pulau Dewata.

Sejak berdiri 28 tahun lalu, produsen kue yang berlokasi di Jalan Dewa, Dusun Krajan, Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, ini konsisten dengan kue khas Bumi Blambangan. Seperti Bolu Kuwuk, Opak Gulung, Keciput, Sale Pisang, Bagiak dan lain sebagainya.

Dan biasanya, saat momen jelang lebaran, kue buatanya selalu laris manis. Namun, tahun ini penjualan tetap tak seperti tahun sebelumnya.

“Karena itulah saat ini saya hanya memproduksi Bolu Kuwuk, Opak Gulung, Keciput, dan Sale Pisang, Saya menjual empat jenis itu, masing-masing 40 ribu,” sebutnya.

“Semoga virus Corona segera berlalu, dan kondisi bisa kembali seperti dulu. Agar masyarakat kecil seperti saya ini bisa kembali menjalankan usaha dengan lancar,” imbuh Astuti pemilik usaha oleh-oleh kue khas di Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES