Peristiwa Internasional

Sudah 84 Orang Meninggal Akibat Badai Amphan di India dan Bangladesh

Kamis, 21 Mei 2020 - 22:25 | 26.06k
Badai Amphan di India dan Bangladesh menyebabkan kerusakan parah, dan sebuah bus pun terbelah setelah dihantam pohon yang tumbang. (Foto: Reuters)
Badai Amphan di India dan Bangladesh menyebabkan kerusakan parah, dan sebuah bus pun terbelah setelah dihantam pohon yang tumbang. (Foto: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hingga kini tercatat  84 orang meninggal dunia akibat badai Amphan yang sejak Rabu (20/5/2020) sore telah menerjang India dan Bangladesh

Kota Kolkata di India Timur tercatat paling parah akibat topan yang sangat kuat ini.

Badai Amphan mulai menghantam Sundarbans, daerah bakau di perbatasan India-Bangladesh yang dihuni empat juta orang pada Rabu (20/5/2020) sore, sebelum menuju utara dan timur laut menuju Kolkata, sebuah kota bersejarah, ibu kota British Raj.

Seperti dilansir BBC, badai Amphan ini menerjang daerah pantai dengan diikuti angin kencang dan hujan. Saat ini pergerakannya melemah dan bergerak ke utara, ke Bhutan.

Ribuan pohon tumbang di Galai, listrik dan saluran telepon tumbang dan rumah-rumah rata dengan tanah.

Jalan jalan di Kolkata yang berpenduduk 14 juta jiwa itu digenangi banjir, dan aliran listrik terputus. Badai Amphan adalah topan super pertama yang terbentuk di Teluk Benggala sejak tahun 1999.

Pembatasan karena Covid-19 telah menghambat upaya darurat dan bantuan. Langkah-langkah menjauhkan sosial membuat evakuasi massal lebih sulit. Dan tempat penampungan tidak bisa digunakan untuk kapasitas penuh.

Badai ini menyebabkan kekacauan di India dan Bangladesh. Sebagian negara bagian Bengal Barat dan Orissa (Odisha) di India, dan wilayah-wilayah di barat daya Bangladesh, menanggung beban terbesar, dengan angin yang berhembus hingga 185km/jam.

Setidaknya 72 orang telah tewas di negara bagian Benggala Barat India sementara 12 kematian lainnya telah dikonfirmasi di Bangladesh.

Menteri Benggala Barat, Mamata Banerjee menyebut kehancuran di Kolkata, ibukota negara bagian itu merupakan bencana yang lebih besar daripada Covid-19.

"Area demi area telah hancur. Aku mengalami situasi seperti perang," kata Banerjee seperti dikutip oleh Kantor Berita India Press Trust.

Tiga distrik di Benggala Barat Parganas Selatan, Utara 24 dan Midnapore Timur, lebih parah lagi. Di Bangladesh, distrik yang paling parah terkena dampak adalah Satkhira, tempat sejumlah besar banjir karena sejumlah tanggul jebol.

Hingga kini tercatat  84 orang meninggal dunia akibat badai Amphan yang menerjang India dan Bangladesh sejak Rabu (20/5/2020) sore. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES