Peristiwa Daerah Bencana Nasional Covid-19

Wali Kota Semarang Dampingi Mensos Pantau Pembagian BST

Kamis, 21 Mei 2020 - 19:57 | 15.58k
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (kiri) mendampingi Menteri Sosial, Juliari Batubara (kanan) dalam sebuah acara. (foto: humas Pemkot Semarang)
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (kiri) mendampingi Menteri Sosial, Juliari Batubara (kanan) dalam sebuah acara. (foto: humas Pemkot Semarang)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Ratusan penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial menunggu giliran di Kantor Pos Regional 6 Jateng-DIY Kota Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (21/5/2020). Pembagian BST itu diawasi langsung oleh Menteri Sosial Juliari Batubara dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Melihat antrean yang banyak, Wali Kota yang akrab Hendi itu mengatakan kepada masyarakat agar memahami supaya tidak berebut untuk mendapatkan bantuan double. Sehingga bantuan bisa merata.

"Saya minta masyarakat tidak rebutan bantuan secara double. Yang dapat PKH tidak dapat yang lain, yang dpat sembako tidak dapat BST, yang dapat BST juga tidak dapat yang lain, diharapkan masyarakat memahami," kata Wali Kota.

Saat menyampaikan sambutan, Wali Kota mengatakan agar bantuan senilai Rp 600 ribu itu dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang terdampak pandemi COVID-19 atau Corona.

"Jangan digunakan untuk membeli rokok ya. Gunakan untuk beli kebutuhan pokok dan kebutuhan lain yang penting," ucapnya.

Wali Kota menyerbutkan, secara nasional ada sekitar 8 juta penerima dan saat ini sudah mendekati 5 juta orang. Sesuai jadwal penyaluran BST akan rampung pada hari Sabtu pekan ini.

"Kita punya target tinggi, 8 juta, sampai Sabtu sudah harus salurkan. Sekarang sudah mendekati 5 juta, teman-teman dari PT Pos dan Kemensos kerja keras," ujarnya.

Juliari, mengatakan penyaluran BST ada 3 tahap dan bulan ini tahap pertama.

Di Kota Semarang, penerima BST ada sebanyak 94.803 KK. Bantuan tersebut melengkapi bagi warga yang belum tercover bantuan lain dalam penanganan pandemi. Namun Juliari mengakui tidak mudah untuk mengkontrol agar tidak ada yang mendapatkan double bantuan.

"Datanya ini jutaan, tidak mudah ya. Jadi ada yang dirapikan," katanya.

Sesaat setelah usai melakukan pemantauan di Kota Semarang, Menteri Sosial, melanjutkan perjalanan untuk memantau pembagian BST di Kabupaten Semarang dan Solo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Semarang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES