Indonesia Positif

Dhama Wanita Polbangtan Malang, Terapkan Cara Baru Memanfaatkan Lahan Sempit

Kamis, 21 Mei 2020 - 18:22 | 51.62k
Kelompok Ibu-Ibu yang tergabung dalam keanggotaan Dharma Wanita Polbangtan Malang
Kelompok Ibu-Ibu yang tergabung dalam keanggotaan Dharma Wanita Polbangtan Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Banyak cara dan teknik dalam menanam yang sudah dipraktekkan oleh masyarakat luas dalam memanfaatkan lahan sempit. 

Tapi ibu-ibu yang tergabung dalam keanggotaan Dharma Wanita Polbangtan Malang ini memiliki tips dan kreasi yang unik dalam menyiasati menanam di lahan sempit. 

Sehingga lebih hemat air, listrik, tenaga bahkan dijamin bersih dan higienis.

polbangtan-b.jpg

Semua orang tentu bisa mempratikkannya, karena memang caranya sederhana dan mudah sekali. 

Teknik menanam ini sebenarnya merupakan metode hidroponik dengan sistem wig, mereka menyebutnya sistem wig yang disempurnakan.

Kreator dari sistem wig yang disempurnakan ini, adalah Ir. Budianto, MP yang juga merupakan salah satu dosen senior di Polbangtan Malang. 

Dalam paparan singkatnya ia menyampaikan kelebihan dari sistem bertanam dengan sistem wig yang disempurnakan ini adalah sekali tanam, tidak perlu banyak perlakuan dan langsung bisa ditinggal sampai dengan waktu panen tiba.

polbangtan-c.jpg

"Penambahan media padat berupa arang sekam dan pasir akan membantu menjaga kelembaban akar saat tanaman melakukan proses kapiler penyerapan unsur hara yang tersedia dalam kotak mediat tanam," ujar Budianto disela aktivitasnya membimbing ibu-ibu Dharma Wanita di kediamannya, Bedali Lawang, Kamis (21/5/2020).

Menurutnya, sistem ini sangat cocok diterapkan di lahan sempit yang identik dengan daerah perkotaan. Cara membuatnya pun cukup dengan memanfaatkan wadah bekas seperti kaleng cat, toples sebagai kotak media tanam atau bekas gelas eskrim sebagai netpotnya. 

Benih yang akan ditanampun bisa dipilih sesuai kebutuhan, misalnya sawi, terong, kangkung dan jenis sayur pekarangan lainnya. 

Melalui cara bertanam dengan sistem wig yang disempurnakan ini pemberian nutrisi bisa disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dalam satu siklus.

"Saat ini, pemberian nutrisi dalam bentuk cair masih menggunakan AB mix, namun tanaman yang dihasilkan tetap sehat dan higienis," pungkas dosen yang juga dikenal sebagai pencipta lagu Mars KRPL Kementerian Pertanian ini.

Penyuluhan terkait cara menanam efektif dilahan sempit dengan sistem wig yang disempurnakan bersama ibu-ibu Dharma Wanita Polbangtan Malang ini sudah merupakan tahapan ke empat kalinya. 

Setiap tahap penyuluhan terdiri dari 5 (lima) orang dalam satu kelompok, sehingga dalam pelaksanaannya butuh 10 kali tahapan saja untuk melatih 50 orang yang tergabung dalam Dharma Wanita Polbangtan Malang. 

Kegiatan tersebut dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan penerapan protokol pencegahan covid-19 dengan menjaga jarak dan pakai masker saat tatap muka.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES