Pandemi Covid-19 Meluas, Aktivis: Ini PR Pemkab Sumba Timur
TIMESINDONESIA, WAINGAPU – Menghadapi wabah virus Corona (Covid-19) yang mulai merebak di Kabupaten Sumba Timur, NTT, para aktivis Sumba menilai ini adalah sebuah pekerjaan rumah (PR) bagi Pemkab Sumba Timur.
"Saya pikir ini PR Pemkab dalam menghadapi situasi seperti ini. Apalagi Sumba Timur sudah bertambah tujuh orang positif Covid-19. Nah, bagaimana Pemkab bisa menangani persoalan ini agar masyarakat lain tidak tertular oleh virus Covid-19," kata seorang aktivis Sumba, Martha Hebi pada Selasa (19/5/2020).
Ia mengatakan, dengan merebaknya virus corona (Covid-19) di Sumba Timur maka kita harus menerimannya. Lalu bagaimana mengajak warga dengan cara mengunggah atau memaksa untuk mengikuti protokol - minimal menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan berdiam di rumah.
Selain itu Martha menyampaikan, Pemkab perlu menyediakan psikolog atau konselor bagi pasien OTG, ODP dan PDP serta keluarga. Juga penting menyiapkan konselor bagi masyarakat umum karena masyarakat perlu edukasi agar tidak dikucilkan atau dibully.
"Jadi edukasi warga soal Covid-19 harus terus menerus karena warga harus paham kenapa pakai masker, cuci tangan dan kenapa jaga jarak sehingga warga itu paham," ujarnya.
Sementara aktivis Sumba lainnya, Rusli Ilham mengatakan, Sumba Timur dalam menghadapi Covid-19 saat ini adalah tanggung jawab pemerintah setempat. Tentu harus dipahami bahwa potensi dan situasi daerah terkait corona berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
"Bahkan bukan itu saja tetapi keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh daerah akan sangat berdampak terhadap kualitas penanganan termasuk penyebaran virus Covid-19," terangnya menyikapi langkah Pemkab Sumba Timur menangani wabah virus Corona di Kabupaten Sumba Timur, NTT. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Sumba |