Peristiwa Nasional Bencana Nasional Covid-19

Survei CEDS FE Unpad: Profesi Wartawan Paling Rentan Terkena Depresi saat Covid-19

Sabtu, 16 Mei 2020 - 18:54 | 30.93k
Ilustrasi pekerjaan wartawan. (Foto: pontas)
Ilustrasi pekerjaan wartawan. (Foto: pontas)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Center for Economic Development Study Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran (CEDS FEB Unpad) melakukan survei tentang profesi yang paling rentan terkena depresi di tengah wabah pandemi Covid-19.

Hasilnya, profesi wartawan cenderung mengalami depresi. Bahkan keita dibandingkan dengan petugas medis.

Disebutkan dalam survei tersebut, sebanyak 45,92 persen wartawan mengalami gejala depresi. Sedangkan 57,14 persen wartawan merasakan kejenuhan umum di tengah pandemi virus corona yang saat ini melanda Indonesia.

"Terdapat 45,92 persen wartawan yang memiliki gejala depresi, jauh lebih tinggi dari tenaga kesehatan sebesar 28 persen," demikian dinyatakan tim survei CEDS FE Unpad dikutip dari CNNIndonesia, Sabtu (16/5/2020).

Lebih lanjut, dalam rilis hasil survei tersebut dijelaskan bahwa wartawan yang keluar rumah untuk meliput berita lebih banyak mengalami gejala depresi sebesar 26,53 persen. Mereka juga berpotensi 1,65 kali mengalami depresi jika dibandingkan dengan wartawan yang tidak meliput keluar.

Sementara itu, berdasarkan tingkatan usia, wartawan berusia 21-30 tahun lebih memiliki gejala depresi lebih tinggi sebesar 52,8 persen dibandingkan wartawan kategori usia 31-40 tahun (44,19 persen) dan 41-50 tahun yang berada dikisaran 25 persen.

Kemudian, jika dikategorikan dari jenis media, wartawan yang bekerja di media online, televisi, dan radio mengalami gejala depresi lebih tinggi dibandingkan wartawan media cetak harian dan mingguan.

Gejala depresi pada wartawan media online berada di angka 58,70 persen, wartawan radio 60 persen, dan wartawan Televisi sebesar 45 persen. Bandingkan dengan wartawan di media cetak harian yang hanya berada di angka 21,74 persen.

Menurut hasil survei tersebut, gejala depresi yang umum dialami wartawan di antaranya merasa tertekan, sulit memusatkan pikiran, sulit tidur, merasa sendirian, ketakutan dan gelisah.

Terkait gejala depresi yang dialami wartawan, tim survei dalam hal ini merekomendasikan beberapa hal, di antaranya adalah mengadakan layanan konseling kesehatan jiwa secara aktif; psikoterapi; dukungan pemerintah berupa insentif, rewards dan asuransi.

Selain itu, survei CEDS FEB Unpad itu juga merekomendasikan agar institusi tempat wartawan tersebut bekerja mendukungnya dengan cara membatasi jam kerja, komunikasi, monitoring dampak secara terus menerus dan sistematis, serta menyediakan asuransi risiko saat pandemi Covid-19 terjadi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES