Indonesia Positif Universitas Islam Malang

FEB Unisma Malang Sukses Gelar Entrepreneur Talk Peluang dan Inovasi Bisnis UMKM

Kamis, 14 Mei 2020 - 08:23 | 83.29k
Entrepreneur online talk yang diselenggarakan oleh FEB secara daring via media zoom. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Entrepreneur online talk yang diselenggarakan oleh FEB secara daring via media zoom. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma Malang menggelar Entrepreneur Talk bertajuk Peluang dan Inovasi Bisnis UMKM Masa Pandemi Covid 19. Acara yang digelar secara daring ini menghadirkan narasumber Adib Munajib selaku entrepreneur, owner kilau Moda, komunitas Tangan Diatas, aktivis Asosiasi Masyarakat Ritel Indonesia dan alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang.

Dr. Ridwan Basalamah, SE., MM dosen FEB Unisma menjadi moderator dalam acara ini. Ridwan nemiliki spesialisasi bidang entrepreneurship, peneliti dan juga trainer dalam bidang Program Kreativitas Mahasiswa Unisma.

Acara yang diilhami oleh keprihatinan FEB Unisma atas krisis kesehatan yang terjadi di Indonesia akibat wabah pandemi covid 19 yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sejak akhir Maret 2020 sebagai Bencana Nasional Non Alam memiliki dampak nyata pada pertumbuhan perekonomian Indonesia khususnya sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Untuk itulah perlu memberikan wawasan dan kiat-kiat kepada peserta bagaimana carut marutnya pertumbuhan UMKM ditengah wabah Covid 19 di Indonesia dan apa yang harus dilakukan oleh pelaku UMKM agar mampu melihat potensi serta inovasi agar saat badai krisis kesehatan ini berakhir mereka siap untuk terjun dalam lingkungan bisnis agar mampu mendongkrak perekonomian nasional khususnya.

online.jpg

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Acara yang dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma, Nur Diana SE., M.Si dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa badai krisis kesehatan telah menghantam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Pada awalnya, sebelum krisis kesehatan ditetapkan pemerintah Indonesia sebagai bencana nasional Indonesia telah merasakan dampak adanya krisis global yang disebabkan perang dagang China dan Amerika Serikat. Perang dagang mengakibatkan pelemahan pertumbuhan ekonomi di kedua negara tersebut. Di samping itu negara yang memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan kedua negara tersebut memiliki damoak pada pertumbuhnan ekonomi negaranya. Indonesia tampaknya memiliki hubungan sangat baik dengan negara China dan Amerika Serikat, sehingga berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu sektor terimbas adalah UMKM Indonesia yang biasanya mengekspor produknya banyak yang tertolak, ini efek pertama," beber Dekan FEB.

Saat ini bencana Covid 19 dimana pemerintah menerapkan kebijakan Social Distancing, Physical Distancing bahkan PSBB sangat mempengaruhi gerak langkah pelaku UMKM untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Salah satu kegiatan rutinitas yang menghilang adalah tidak berbelanja diluar yaitu UMKM, efeknya permintaan produk turun, produksi turun. Ketiadamampuan UMKM membayar biaya operasional maupun non operasional. Hal ini berefek pada banyak usaha mereka yang gulung tikar, PHK besar-besaran.

"Sebenarnya momen Bulan Ramadhan, biasanya mereka menggenjot produksi karena naiknya permintaan, tetapi saat bencana covid 19 terjadi tidak demikian," imbuh Dekan.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Sementara itu narasumber, Adib Munajib owner Kilau Moda ini memaparkan bagaimana kiat-kiat menjadi entrepreneur yang tangguh, inovatif, tahan banting dalam kondisi apapun.

"Seorang entrepreneur yang berkarakter harus memiliki ciri ciri sebagai berikut diantaranya Jujur, pantang menyerah, berani, fokus, kontrol diri, disiplin, optimis, percaya diri , ulet, tekun dan sabar," tuturnya saat menyampaikan secara daring via media zoom.

Ia menjelaskan seorang entrepreneur sejatinya harus menghindari sikap mental Blame, Excuse dan Justify.

Ada beberapa kompetensi yang harus melekat pada seorang entrepreneur diantaranya salesmanship, keterampilan menunda kesenangan, marketing offline dan online, leadership, customer service, pengelolaan SDM, comunication skill, human relation skill, akuntansi keuangan dan kompetensi bidang teknologi Informasi.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

"Saat ini kita menghadapi masa pandemi covid 19 ada beberapa peluang bisnis, meskipun pemerintah mengeluarkan serentetan kebijakan pembatasan. Kuliner dan bahan pokok , bisnis online serta bidang farmasi dan kesehatan inilah kebutuhan urgen yang dibutuhkan masyarakat selama masa pandemi ini," jelasnya.

Maka dari itu pelaku UMKM harus berani banting setir berpindah haluan usahanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa ini.

Inovasi dan kreativitas adalah sebuah jalan baru untuk keluar dari kejenuhan suatu produk atau pelayanan.

Selanjutnya narasumber yang sudah malang melintang menjadi trainer nasional bidang entrepreneur ini memberikan kiat- kita untuk menjadi entrepreneur yang inovatif.

"Dengan inovasi dan kreativitas, produk yang semula dinilai biasa bisa menjadi luar biasa dan bisa berharga tinggi," ungkapnya.

"Persaingan pasar yang semakin ketat menunjukkan bahwa tidak ada market leader yang abadi. Inovasi dan kreativitas menjadi kunci untuk memenangkan persaingan bisnis. Siapa yang lebih cepat berinovasi dan berkreativitas maka dialah yang akan menjadi pemenang atau pemimpin," paparnya kepada peserta acara entrepreneur online talk(*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES