Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Al-Qur’an dan Akar Literasi Nusantara

Selasa, 12 Mei 2020 - 11:37 | 72.52k
Dr. Muhammad Fahmi Hidayatullah, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI), Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Universitas Islam Malang (UNISMA).
Dr. Muhammad Fahmi Hidayatullah, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI), Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Peringatan nuzulul Qur’an pada malam ahad (9/5/20) bertepatan tanggal 17 Ramadhan 1441, menjadi salah satu momentum diijabahnya doa manusia. Bagi muslim yang beriman, tentu momemntum tersebut menjadi sakral dan tentunya tak ingin tertinggal. Apalagi hanya sekali dalam satu tahun momentum itu datang.

Berbagai kegiatan untuk membumikan al-Qur’an dilakukan serentak se-Nusantara dan dunia. Hanya saja, karena keadaan wabah yang demikian, sehingga peringatan yang biasanya melibatkan banyak oang dalam bentuk pengajian, khotmil qur’an skala makro maupun mikro di kampung-kampung, pedesaan, perkotaan, maupun provinsi dan nasional diganti dengan peringatan nuzulul Qur’an online.

Ada hal yang menarik dalam peringatan nuzulul Qur’an tahun ini. Peringatan yang dilakukan secara online, dikemas dalam Khotmil Qur’an Kubro 2020 kali, yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan melibatkan Forkopimda, 4000 hafidz/hafidzah dan 17 Bupati/Wali Kota se-Jawa Timur.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

Kegiatan tersebut mengajarkan kita semua bahwa keberadaan al-Qur’an memantik sprit manusia untuk melakukan literasi tanpa terhalang dengan keadaan apapun. Spirit literasi tumbuh dan berkembang melalui lantunana ayat suci al-Qur’an, karena memang keberadaannya menjadi akar munculnya konsep tersebut. Mengapa demikian?

Alasannya yakni, Firman Allah pertama kali diturunkan surat al-Alaq ayat 1-5 memuat tentang anjuran untuk melakukan literasi bagi seluruh manusia sebagai makhluk ciptaan Allah. Membaca menjadikan manusia mengetahui berbagai hal termasuk dapat menjadikan manusia generasi kreatif dan inovatif selaras dengan fiosofi kholaqa, kata yang terdapat dalam salah satu ayat di atas.

Mencipta atau dikenal dengan istilah create merupakan tingkatan tertinggi dalam tahapan berfikir manusia level HOTS (higher order thinking skills) sebagaimana pandangan Benjamin S. Bloom, Anderson, dan Krathwohl. Tingkatan berfikir inilah, dapat dicapai melalui salah satu langkah yakni, literasi.

Potret literasi di negara kita dalam laman news.detik.com masih berada diperingkat ke-62 dari 70 Negara yang di survei (tidak termasuk Malaysia Kazakhstan karena tak memenuhi kualifikasi penelitian) berdasarkan hasil penelitian PISA (Program for International Student Assessment). Sementara dalam laman edukasi.kompas.com minat baca anak Indonesia menurut UNESCO sejumlah 0,01%. Sedangkan dalam satu tahun rata-rata 0-1 buku yang dibaca secara tuntas berdasarkan republika.co.id.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

Data tersebut mendorong kita sebagai bangsa beradab, untuk melakukan perbaikan diri secara terus menerus yang disertai kesadaran tinggi dalam membangkitkan spirit literasi Nusantara. Hal tersebut menjadi sangat penting, mengingat segala sumber ilmu pengetahuan termasuk kunci kehidupan era modernisasi dan teknologi digitalisasi adalah literasi. Maka dari itu, belajar dari al-Qur’an sebagai obat hati nurani manusia, yang juga menaburkan benih ketenangan dan ketentraman bagi para pembacanya.

Al-Qur’an telah mengajarkan literasi dari sejak pertama diturunkan. Sementara pengembangannya melalui budaya literasi informasi maupun ilmu pengetahuan baik dirumah, sekolah, maupun lingkungan bermain. Pembiasaan literasi menjadikan manusia bijak dalam mengambil keputusan dan arif dalam bertindak di berbagai aspek kehidupan. Sehingga, tidak menjadi rentan merugikan orang lain sekitar, karena tidak terjadi misunderstanding akibat literasi.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Dr. Muhammad Fahmi Hidayatullah, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI), Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES