Cek Fakta Fakta atau Hoaks

[CEK FAKTA] FPI Bubar, Anggotanya Gabung NU

Senin, 11 Mei 2020 - 17:08 | 112.51k
Sebuah unggahan dari akun Gir Harsono, @gie.harsono.3 menjadi perbincangan warganet, setelah mengklaim bahwa FPI membubarkan diri dan disebut bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU). (Foto: Tangkapan layar)
Sebuah unggahan dari akun Gir Harsono, @gie.harsono.3 menjadi perbincangan warganet, setelah mengklaim bahwa FPI membubarkan diri dan disebut bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU). (Foto: Tangkapan layar)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah unggahan dari akun Gir Harsono, @gie.harsono.3 menjadi perbincangan warganet, setelah mengklaim bahwa FPI membubarkan diri dan disebut bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Unggahan itu dibagikan pada Minggu (10/5/2020) ini melampirkan foto banyak orang yang mengenakan seragam Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser). Saat tangkapan layar diambil, postingan akun Facebook Gie Harsono ini telah mendapatkan 67 like, 125 komentar dan satu kali dibagikan.

Berikut ini narasinya:

"Horeee…FPI membubarkan diri, ingin bergabung menjadi warga NU. Alhamdulillah."

cek-fakta.jpgSumber: Tangkapan layar Facebook

CEK FAKTA

Dalam penelusuran tim CEK FAKTA TIMES Indonesia unggahan tentang FPI membubarkan diri dan bergabung di NU merupakan informasi yang salah satu keliru.

Menurut data dari turnbackhoax.id, Foto yang diunggah akun Facebook Gie Harsono juga tidak membuktikan narasi yang ditulisnya. Informasi yang beredar ini pun masuk dalam kategori salah.

Kejadian sebenarnya dalam foto tersebut terjadi ketika masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, tepatnya Rabu, 10 April yang dihadiri oleh Calon Wakil Presiden (Cawapres), Ma’ruf Amin dan Ketua Umum GP Ansor, Gus Yaqut Cholil Qoumas. Foto yang ditampilkan merupakan foto acara Apel Akbar Banser se-Kabupaten Lamongan, Tuban dan Bojonegoro, dan deklarasi Gerakan Rabu Putih.

turnbackhoax.jpgSumber: [SALAH] Foto dengan Keterangan FPI Membubarkan Diri, Ingin Bergabung Menjadi Warga NU | turnbackhoax

Foto itu dapat dilihat pada artikel yang ditayangkan situs realitarakyat.com dan breakingnews.co.id dengan judul "KH Ma,ruf Amin Berharap Ke depan Ada Kader Ansor Yang Jadi Presiden RI" dan "Di Hadapan Ribuan Kader Banser Kiai Ma’ruf Bernostalgia saat Pimpin Ansor Koja." Artikel-artikel tersebut diterbitkan pada bulan April 2019 yang lalu.

breakingnews.jpgSumber: Di Hadapan Ribuan Kader Banser Kiai Ma'ruf Bernostalgia saat Pimpin Ansor Koja | Breakingnews

Sementara itu, tertait klaim narasi akun Facebook Gie Harsono yang mengatakan FPI membubarkan diri dan ingin bergabung menjadi warga Nahdlatul Ulama (NU) juga tidak benar. Menurut penelusuran sejumlah media daring pihak FPI mengatakan organisasinya tetap ada, hanya saja tidak mempunyai Surat Keterangan Terdaftar (SKT) di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Pengacara FPI Sugito Atma Prawiro dalam artikel di Suara.com yang terbit Senin (23/9/2019) bertajuk "Tetap Beroperasi, FPI Tak Bubar Meski Tak Terdaftar Resmi Sebagai Ormas".

Sugito mengatakan bahwa SKT yang diajukan oleh organisasi masyarakat (ormas) bersifat tidak wajib. Dengan demikian menurutnya tidak masalah apabila FPI berkegiatan tanpa memiliki SKT.

"Kalau terkait SKT berdasarkan keputusan MK itu kan bersifat sukarela jadi tidak akan mengganggu kebebasan berserikat berkumpul menyampaikan pendapat dari teman-teman FPI selama kita melakukan kegiatan yang tidak bertentangan hukum," kata Sugito.

Sugito mengungkapkan apabila ada anggota FPI yang melalukan pelanggaran hukum, tentunya ormas Islam yang berdiri pada 1998 tersebut siap untuk menerima resikonya.

Akan tetapi di luar itu Sugito mengungkapkan bahwa pihaknya akan tetap melakukan aktivitas seperti biasanya.

suara.jpgSumber: Tetap Beroperasi, FPI Tak Bubar Meski Tak Terdaftar Resmi Sebagai Ormas | Suara

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelusuran dan fakta yang ditemukan, informasi tentang pembubaran FPI dan anggotanya bergabung dengan NU merupakan informasi hoaks.

Berdasar tujuh kategori Misinformasi dan Disinformasi yang dibuat oleh First Draft, unggahan foto dan narasi akun Facebook Gie Harsono dapat disebut sebagai False Context atau Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah.

______

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Adhitya Hendra

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES