Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Ramadhan sebagai Momentum Mendidik Karakter (7)

Minggu, 10 Mei 2020 - 15:39 | 32.60k
Muhammad Yunus. Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unisma. Kepala BAKAK UNISMA. Anggota Pengrus PW LP Maarif PWNU Jawa Timur. Alumni PP Nurul Jadid, Probolinggo.
Muhammad Yunus. Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unisma. Kepala BAKAK UNISMA. Anggota Pengrus PW LP Maarif PWNU Jawa Timur. Alumni PP Nurul Jadid, Probolinggo.
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Keistimewaan Bulan Ramadhan bukan saja karena didalamnya banyak dipenuhi amal kebajikan, tetapi bulan ini banyak kejadian sejarah. Salah satunya adalah diturunkannya Al Quran. Al Quran merupakan Firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Kitab pegangan manusia ini sebagai petunjuk sekaligus pembeda antara yang haq dan yang bathil. Al Quran merupakan mujizat Nabi Muhammad SAW. Al Quran inilah yang menjadi karakter Nabi Muhammad SAW yang nanti akan banyak menginspirasi dari penjelasan tentang pendidikan karakter, mendidik karakter.

Ya malam 17 Ramadhan selalu diperingati sebagai malam Nuzulul Quran, malam diturunkannya AL Quran. Ayat pertama yang turun adalah QS Al Alaq ayat 1-5 yang berbunyi "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Informasi Seputar UNISMA, kunjungi www.unisma.ac.id

Perintah membaca oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah yang sangat luhur. Amalan ini merupakan adi luhung yang harus diterapkan dalam hidup kita. Kemajuan peradaban tentu terletak dari tingginya minat baca masyarakatnya. Keluasan pengetahuan seseorang ditentukan oleh tingginya minat baca. Membaca adalah jendela dunia. Membaca pembuka cakrawala pengetahuan sebagai bekal manusia hidup sukses didunia dan diakhirat.

Karakter seseorang nanti akan banyak dibahas sejauh mana kebiasaan membaca tersebut. Karakter adalah perwujudan dari ilmu pengetahuan dalam bentuk pemahaman dan perilaku. Keduanya ini didapat melalui membaca. Dalam QS Al Alaq tersebut tersirat makna bahwa dengan membaca akan mendapatkan pencerahan karena ilmu yang diperoleh. Lebih dari itu akan muncul inovasi dan kreatifitas. Dalam ayat ke-5 Allah menyampaikan akan mengajarkan yang manusia tidak ketahui sebelumnya.  

Akan pentingnya membaca ini Pemerintah Indonesia hampir dalam waktu yang bersamaan dalam melaksanakan kebijakan karakter mengeluarkan kebijakan literasi. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) diterapkan dalam sistem pendidikan di sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran. Siswa diajak untuk membaca apa saja yang siswa suka selama 15 menit. Sehingga ada informasi baru yang didapat oleh siswa.

Beberapa sekolah yang berbasis Islam menerapkan dengan mengajak siswa membaca Al Quran (mengaji) didalam kelas secara bersama-sama. Siswa yang sudah dibiasakan diajak membaca baik membaca teks apa saja atau membaca Al Quran akan membentuk karakter seseorang. Mereka yang suka membaca dengan mereka yang tidak suka membaca akan mengalami perkembangan yang berbeda-beda. Kegiatan membaca ini sungguh sangat positif dikala masyarakat Indonesia masih jauh dari kebiasaan membaca. Memang jika dibanding dengan negara-negara maju Indonesia masih jauh tertinggal dari negara tetangga. Hasil ujian PISA menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa Indonesia masih berada diurutan terbawah.  

Maka untuk memajukan Indonesia dan mewujudkan mimpi mewujudkan manusia unggul maka jawabannya adalah melakukan secara optimal gerakan membaca itu. Gerakan literasi harus digalakkan dengan sungguh-sungguh. Semoga dengan ini maka Indonesia dapat mewujudkan menjadi Negara maju diusia 100 tahun Indonesia emas. (Bersambung).

Informasi Seputar UNISMA, kunjungi www.unisma.ac.id

*)Oleh: Muhammad Yunus. Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unisma. Kepala BAKAK UNISMA. Anggota Pengrus PW LP Maarif PWNU Jawa Timur. Alumni PP Nurul Jadid, Probolinggo.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES