Peristiwa Nasional Bencana Nasional Covid-19

Salah Paham, Warga Desa Senggreng di Kabupaten Malang Blokade Jalan dengan Batako

Minggu, 10 Mei 2020 - 15:06 | 499.56k
Warga Senggreng Kabupaten Malang saat menembok dengan menggunakan batako akibat salah paham Physical Distancing. (FOTO: Facebook)
Warga Senggreng Kabupaten Malang saat menembok dengan menggunakan batako akibat salah paham Physical Distancing. (FOTO: Facebook)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, MALANG – Akibatsalah paham terkait penerapan Physical Distancing, warga dua desa di Kabupaten Malang, yakni Desa Sambigede dan Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, saling blokade jalan.

Bahkan Warga Desa Senggreng melakukan blokade jalan penghubung dua desa dengan melakukan cor batako. Peristiwa ini terjadi, Minggu (10/5/2020).

Peristiwa ini dibenarkan oleh Camat Sumberpucung M Sholeh. "Saat ini masalah sudah selesai. Blokade jalan menggunakan batako sudah dibongkar," ujarnya kepada TIMES Indonesia. 

Dia melanjutkan, awal kejadian itu karena salah paham terkait penerapan Physical Distancing. Awalnya masyarakat Desa Sambigede, membangun portal di perbatasan desa.

"Kemudian, oleh masyarakat Desa Senggreng ditanggapi dengan membangun tembok batako di jalan utama yang mengakibatkan akses menuju dua desa tertutup," bebernya.

"Aksi warga Senggreng itu tanpa diketahui oleh kepala Desa," sambungnya.

Ketika mendapat informasi itu, pihaknya bersama Muspika langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan mediasi.

"Melalui mediasi, akhirnya tembok batako itu dibongkar. Alhamdulillah situasi saat ini kondusif," ungkapnya.

Selanjutnya dia berharap salah paham Physical Distancing, seperti blokade jalan yang terjadi di dua desa di Kabupaten Malang yakni desa Sambigede dan Desa Senggreng tidak terulang lagi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES