Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Mensinergikan Guru dan Orang Tua dalam Mendidik Anak

Kamis, 07 Mei 2020 - 11:49 | 39.60k
Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).
Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Melalui video unggahannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim mengajak berbagai pihak untuk mengoptimalkan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dengan mensinergikan berbagai pihak. Menteri pendidikan dan Kebudayaan ingin ada sinergi antara guru dan orang tua siswa.

Dengan adanya pandemi ini guru jadi paham bahwa tanpa keterlibatan orang tua, pendidikan tidak akan berhasil dan orang tua menjadi tahu bahwa mendidik anak itu sangat sulit. Guru harus selalu ada komunikasi intensif dengan orang tua dan orang tua harus selalu kooperatif terhadap program pendidikan yang sudah direncanakan guru di masa pandemi ini. Dengan begitu, akan terjadi simbiosis mutualisme dalam mendidik anak. Tidak ada lagi yang beranggapan bahwa pendidikan adalah tugas guru dan orang tua hanya memfasilitasinya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Untuk mensinergikan guru dan orang tua dalam mendidik anak ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Diantaranya:

1.    Berkomunikasi positif

Komunikasi positif adalah cara berkomunikasi dengan orang lain dengan mengedepankan sopan santun, keramahan, bujukan dan empati. Komunikasi positif dapat dilakukan untuk mengedepankan kebutuhan bersama. Guru dan orang tua sama-sama membutuhkan bahwa anak didik mereka bisa belajar dengan maksimal. Yang menjadi permasalah biasanya yaitu sering sekali terjadi miss atau bahkan zero communication. Tidak adanya komunikasi dan kesalahpahaman yang terjadi antara guru dan orang tua sering menimbulkan ketidak berhasilan program belajar. Guru kurang berkomunikasi dengan siswa soal perkembangan akademik siswa, dan orang tua jarang menanyakan program guru untuk anak-anak mereka.

Untuk itu perlu ada komunikasi positif dimana guru selalu sopan, santun, dan ramah terhadap orang tua siswa. Dengan begitu, orang tua akan sangat dengan ringan hati mendukung seluruh program guru.

2.    Berkolaborasi dalam penilaian

Ada baiknya memang guru berkolaborasi dengan orang tua siswa. Misalnya dalam hal penilaian sikap siswa. Ada baiknya guru juga mempercayakan penuh orang tua untuk menjadi “petugas evaluator” sikap siswa di rumah. Guru bisa memberikan formulir penilaian sikap atau bahkan penilaian aspek lainya  kepada guru dan orang tua mengisi formulir tersebut. Dengan adanya evaluasi yang riil tersebut akan dengan sangat mudah bagi guru untuk menentukan program belajar bagi siswa.

3.    Berkolaborasi dalam tugas siswa

Tugas siswa tidak selamanya hanya untuk siswa. Ada kalanya guru memberikan tugas yang melibatkan siswa dengan orang tua atau wali mereka. Harapannya yaitu orang tua mengetahui bahwa ada tugas yang perlu ada keterlibatan orang tua. Dengan demikian antara tugas sekolah dengan tugas di rumah akan seiring sejalan.

4.    Membuat log book untuk siswa

Log book adalah buku yang berisi agenda yang tersusun dan terencana untuk diaplikasikan.  Guru dan orang tua dapat membuat log book untuk siswa dengan berdiskusi bersama orang tua. Diskusi tersebut ditujukan untuk merencanakan kegiatan siswa ketika dalam pengawasan orang tua di rumah. Perencanaan harus melihat kondisi siswa dan orang tua. Dengan dibuatkannya log book, harapannya siswa menjadi teraah kegiatannya. Orang tua bisa juga dibuatkan cek lis untuk melakukan pengecekan apa saja yang sudah dilakukan siswa di rumah.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

5.    Pelaporan kegiatan siswa yang terpadu

Pelaporan kegiatan siswa yang terpadu adalah pelaporan yang bisa diisi secara real time oleh guru dan siswa. Informasi kegiatan bisa diaplikasikan dengan memberikan sebuah website khusus pelaporan kegiatan tersebut. Dengan begitu orang tua dan guru akan paham dan mengetahui seluruh aktivitas peserta didik.

***

*)Penulis: Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES