Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Renungan Puasa Ramadhan: Belajar dari Buah Kelapa

Selasa, 05 Mei 2020 - 11:00 | 47.68k
Imam Safi’i, S.Pdi., M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam, Kabag Keagamaan Universitas Islam Malang (UNISMA).
Imam Safi’i, S.Pdi., M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam, Kabag Keagamaan Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Menunaikan puasa tidak hanya sebatas mejalankan rukunnya,akan tetapi juga harus memahami tentang hakikat sesungguhnya dengan adanya perintah Allah kepada ummat Islam untuk menunaikannya. Kebanyakan mansuia hanya menjalankan puasa tanpa mentafakuri dari tujuan puasa itu,mengapa harus berpuasa dan apa hakikat dari perintah puasa.

Menunaikan puasa menjadi kewajiban untuk manusia tidak mengumbar hawa nafsu dan serakah didalam mengarungi hidup di dunia. Apalagi puasa ramadhan harus belajar dari filosofi buah kelapa. Bahwa semua yang ada di buah kelapa semuanya bermanafaat walaupun kemanfaatanya berbeda-beda.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Buah kelapa mempunyai lapisan-lapisan mulai dari kulit kelapa paling luar,yang bisa memberikan manfaat untuk dijadikan keset dan dibuat untuk membersihkan kaki manusia, tempatnyapun dibawah. Setelah itu ada kulit kelapa yang berikutnya bisa dimanfaatkan untuk kerajinan,mempunyai nilai harga jual yang lebih tinggi, baru masuk daging kelapanya, ini kalau diparut akan bisa dibuat bumbu masakan pepes atau bisa dibuat srundeng, kalau hanya berhenti disini hanya bermanfaat sedikit.,akan tetapi jika  dilanjutkan lagi dan diperas akan muncul santan yang itu bisa dibuat kuah sayur (lodeh), gule, dan lain-lain. Tidak berhenti disantan akan tetapi bisa diolah lagi akan berbuah menjadi minyak kelapa. Semua orang membutuhkan minyak kelapa untuk menggoreng semua bahan masakan dan mempunyai manfaaat yang sangat banyak, akan tetapi menjadi penting dari proses santan menjadi minyak goreng ada namanya blondo atau ampas dari pembuatan minyak kelapa yang itu harus dipisahkan agar tidak mengotori minyak yang sudah bening.

Belajarlah dari proses buah kelapa bisa menjadi minyak kelapa itu membutuhkan perjalanan yang sangat panjang, dan membutuhkan kesungguhan. Sama dengan kita menjalankan puasa ini jangan hanya puas hanya sebatas menjalankan puasa ramadhan rutinan setiap tahunnya, akan tetapi tidak ada perkembangan dalam diri manusia ini menuju ketauhidan sesungguhnya. Yang mampu memilah-milah dari sesuatu yang dilarang oleh allah ditinggalkan,dan menjalankan dengan sungguh-sungguh apa yang diperintahkan.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Kebeningan hati  itu terjadi dikarenakan mampu melakukan penempaan dibulan suci ramadhan dengan memperbanyak berdzikir,bertafakur,dan hati ini hanya terisi Allah tanpa diisi yang selainnya. Ketika hati ini bening seperti minyak goreng yang sudah melalui proses pembersihan dan dimasak dengan api yang kontinyu maka akan memantulkan kemanfaat kepada lingkungan disekitarnya.

Ketika puasa ini betul-betul masuk dalam ruang kehakikian maka akan memberikan dampak pada dirinya akan tumbuh keyakinan yang kuat kepada Allah swt dan tidak sedikitpun ada keraguan pada dirinya atas kuasa-Nya. Dengan begitu intropeksi diri dalam menjalankan puasa ramadhan tahun ini menjadi wajib dilakukan agar puasa kita masuk dalam ruang kehakikian.

Tips menuju puasa yang hakiki setidaknya melakukan hal-hal sebagai berikut : Pertama, lakukan puasa ini hanya untuk Allah swt, Kedua, sibukkan dirimu hanya untuk berharap Ridho Allah swt, Ketiga, perbanyaklah berdzikir kepada Allah swt, Keempat, bertafakurlah atas semua yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan, Kelima, bertaubatlah atas semua dosa atas hati ini yang pernah melupakan Allah swt. Keenam,Pujilah Allah terus dalam kondisi apapun yang menimpa diri kita, Ketujuh, Pasrahkan semua hidup dan mati ini atas kuasa-Nya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Imam Safi’i, S.Pdi., M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam, Kabag Keagamaan Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-3 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES